Kapal induk kedua China yang tengah dibangun memang akan memiliki bentuk mirip dengan Liaoning, kapal induk pertama mereka. Tetapi dua kapal induk ini akan memiliki fungsi yang berbeda. Kapal induk China akan langsung fokus pada operasi militer. Tidak pad amisi latihan dan percobaan teknologi yang banyak diemban Liaoning.
“Kapal induk ini akan memiliki misi yang berbeda dari Liaoning,” kata Kapten Senior Zhang Junshe dari People’s Liberation Army Naval Military Studies Research Institute kepada PLA Daily dan dikutip Asia One Senin 4 Januari 2016.
“Kami menggunakan Liaoning untuk menguji keandalan dan kompatibilitas sistem pada kapal induk dan untuk melatih personil kapal induk kedua yang akan melakukan fungsi asli dari kapal induk yang seharusnya dilakukan yakni menjalankan patroli tempur dan memberikan bantuan kemanusiaan.”
Zhang mengatakan China sangat membutuhkan kapal induk kedua, saat negara sedang ebrusaha meningkatkan sistem pertahanan untuk melindungi kepentingan nasional mereka. “PLA membutuhkan setidaknya tiga kapal induk. Ketika hal itu terjadi, satu bisa bertugas, satu untuk berlatih dan satu untuk perawatan,” tambahnya.
Kapal induk kedua China sedang dibangun di kota pesisir Dalian, provinsi Liaoning. Liaoning awalnya kapal Soviet-era dan menerima reparasi yang luas di sebuah galangan kapal di Dalian sebelum masuk ke layanan pada bulan September 2012.
Kapal induk baru China dirancang akan mirip dengan Liaoning karena alasan kebutuhan yang mendesak. Kapal ini akan memiliki perpindahan dari 50.000 metrik ton dengan tenaga konvensional dan akan membawa jet tempur J-15 sebagai sayap tempurnya.
Kapal akan menggunakan modus ski jump untuk meluncurkan pesawat sayap tetap, sama seperti Liaoning.