Sri Lanka pasti menyadari bahwa “Tejas” masih dikembangkan dengan memiliki sejumlah masalah. Sementara JF-17 adalah pesawat yang telah sepenuhnya beroperasi sejak 2010.

Di sisi lain Pakistan harus bisa menjual JF-17 untuk membenarkan keberadaan fasilitas produksi. Bisa jadi Pakistan akan menawarkan ke Sri Lanka dengan sistem pembayaran tertenu yang memudahkan. Tetapi ahli pertahanan Sri Lanka ragu apakah negara ini akan mampu membayar pesawat mengingat fakta bahwa Sri Lanka sendiri sedang dilanda kelesuan ekonomi.
Selain itu, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mungkin tidak menyetujui rencana SLAF untuk membeli jet tempur, mengingat dia lebih memilih memperhatikan kekuatan angkatan laut yang dinilai lebih penting untuk menjaga garis pantai mereka. Sri Lanka bahkan mengarah pada Angkatan Laut Blue Water untuk memainkan peran yang berarti dalam keamanan maritim internasional seperti yang diinginkan oleh AS.
Jadi keputusan yang diambil Colombo nanti akan menjadi hasil akhir dari pertarungan India dan Pakistan. Dua negara bertetangga yang memiliki hubungan tidak harmonis. Siapa yang unggul? Kita lihat saja nanti…
Baca juga: