Sri Lanka Air Force (SLAF) dinilai tidak mungkin membeli jet tempur JF-17 yang dibangun Pakistan dan Cina bahkan meski Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif akan mendorong Colombo untuk melakukan hal ini dalam pertemuan yang akan dilakukan 4 dan 6 Januari.
Sebelumnya IHS Jane melaporkan bahwa Pakistan akan bekerja keras mengamankan penjualan jet tempur tersebut ke Sri Lanka. Kedatangan Sharif akan menekan mereka untuk membeli jet tempur tersebut.
Namun seorang ahli pertahanan terkemuka Sri Lanka yang tidak mau disebut namanya mengatakan kepada Express ada dua faktor yang akan mencegah Colombo untuk menuruti desakan Pakistan. Pertama, ada oposisi India. Dan Kedua, ada faktor biaya. Colombo akan sangat sulit untuk bisa membayar pesawat dengan harga masing-masing sekitar US$35 juta. Meski Angkatan Udara negara tersebut ingin menggantikan armada tua Kfirs dan MIG 27 yang mereka miliki.
Sumber-sumber resmi India mengaku tidak mengetahui niat Sri Lanka untuk membeli JF-17 dari Pakistan dan melawannya dengan menawarkan jet tempur ringan Tejas sebagai penggantinya. Tetapi sejumlah media di Sri Lanka telah ramai membicarakan hal tersebut. India berusaha memblokir rencana Colombo dengan menawarkan Tejas. Hubungan India-Sri Lanka lebih kuat sehingga bisa saja upaya itu berhasil.