Amerika Serikat dan tiga sekutu Eropa – Inggris, Prancis dan Italia dilaporkan sedang dalam pemikiran dan rencana bersama untuk melebarkan serangan ke Libya untuk memburu ISIS.
Surat kabar Swiss Le Temps Selasa 29 Desember 2015 melaporkan tiga negara Eropa dan pemimpin mereka berpikir saat yang baik untuk menghancurkan ISIS di Libya, ketika kelompok in telah secara signifikan melemah di Irak dan Suriah.
Setelah Irak dan Suriah, Libya menjadi negara berikutnya yang akan diganggu oleh militan ISIS. Saat ini, sekitar 5.000 pejuang ISIS diperkirakan akan merangkak di sekitar di Libya, menurut menteri dalam negeri negara itu. Sebagian besar mereka adalah petempur asing dari negara-negara Afrika Utara lainnya.
Perancis dan Italia sangat khawatir dengan perluasan ISIS, apalagi Roma yang hanya berjarak kurang dari 350 kilometer dari pantai Italia. “Awal tahun ini, pemerintah Italia sudah mengumumkan siap untuk mengirim pasukan darat untuk menghentikan ISIS di jalurnya,” tulis Le Temps.
Paris juga percaya bahwa intervensi di Libya akan menjadi ide yang baik dan saat ini Prancis memiliki semua kondisi untuk pembentukan kekuatan militer yang sesuai. Kehadiran kapal induk Charles de Gaulle di Laut Mediterania memungkinkan Prancis untuk menyerang sasaran ISIS di Libya, serta Suriah dan Irak, menurut surat kabar Swiss itu.
“Jika Presiden Prancis Francois Hollande memutuskan untuk pergi dengan cara ini [intervensi di Libya], itu akan membawa kembali hantu intervensi sebelumnya di Libya, yang dimulai pada 2011 oleh pendahulunya Nicolas Sarkozy,” kata Le Temps.
Masalah Libya dimulai pada 2011 ketika pemberontak yang didukung NATO menggulingkan pemerintah Muammar Gaddafi. Negara ini gagal membentuk pemerintahan yang stabil dan Libya masuk ke dalam kekacauan. ISIS telah mengambil keuntungan dari situasi, meningkatkan pengaruhnya di negara itu dan mengambil kendali ladang minyak.
Mengingat masalah Libya muncul karena kebijakan lalai dari negara-negara Barat, seharusnya Amerika Serikat dan sekutu Eropa belajar dari kesalahan masa lalu untuk jangan sampai mengulang kesalahan tersebut.