Kesepakatan senilai US$11 miliar antara Moskow dan New Delhi untuk bersama-sama mengembangkan pesawat tempur siluman generasi kelima di ambang kehancuran. Pertemuan terakhir antara Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin sepertinya tidak memecah kebuntuan yang terjadi selama ini.
Menurut India Today, New Delhi telah kehilangan kepercayaan pada T-50 PAK-FA Rusia setelah Moskow memotong rencana pembelian hanya menjadi sekitar satu skuadron saja. Hal ini memunculkan pandnagan di Angkatan Udara India bahwa Rusia sebenarnya telah mundur dari program terebut dan akan meninggalkan India sebagai satu-satunya operator pesawat yang sebagian besar gagal memenuhi persyaratan.
India kecewa dengan kurangnya kerja sama dalam pembangunan sementara sudah begitu banyak yang yang telah diinvestasikan. Selain itu, India juga kecewa dengan kemampuan jet tempur siluman dalam hal avionik dan mesin NPO Saturn AL-41F1 yang dianggap tidak cukup untuk mendorong pesawat perang generasi kelima. Tapi yang paling parah adalah sikap Moskow yang memotong jumlah pembelian T-50 yang menunjukkan Rusia sendiri ragu dengan pesawat tersebut.
Sebagaimana ditulis Dave Majumdar, editor pertahanan National Interest, Selasa 29 Desember 2015, Angkatan Udara Rusia memang berencana hanya membeli sekitar 12 PAK-TA sampai tibanya mesin yang lebih kuat. Alih-alih membeli T-50 Rusia justru berencana untuk melanjutkan produksi Su-30 dan Su-35.