
Pembuat kapal Prancis DCNS menawarkan sistem manajemen tempur atau combat management system (CMS) kapal selam yang dikembangkan oleh anak perusahaan Underwater Defense Systems (UDS) untuk Angkatan Laut Indonesia guna dipasang di kapal selam diesel listrik Kelas Cakra. Sistem tempur ini digunakan di kapal selam nuklir Angkatan Laut Prancis
Sumber yang dekat dengan TNI-AL mengatakan kepada IHS Jane bahwa CMS, yang dikenal sebagai Submarine Tactical Integrated Combat System (SUBTICS), sedang ditawarkan sebagai bagian dari usulan DCNS untuk melaksanakan maintenance, repair, and overhaul (MRO) pada KRI Cakra ( 401). TNI-AL sedang berusaha untuk memperpanjang umur kapal sepanjang 59,5 meter buatan Jerman itu hingga 2024. Cakra dan KRI Nanggala (402) dibangun oleh Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW) dan ditetapkan pada akhir tahun 1970.
Sebagaimana dilaporkan IHS Jane Selasa 29 Desember 2015, SUBTICS dirancang untuk diintegrasikan dengan Thales sonar suite dan Whitehead Alenia Sistemi Subacquei’s (WASS’) torpedoes and fire control system. Namun, fitur arsitektur CMS dan desain terbuka memungkinkan pilihan dari produsen lain juga.
Dalam komunikasi menggunakan frekuensi ultra-tinggi (UHF), frekuensi sangat tinggi (VHF), dan jaringan satelit, SUBTICS dapat berkomunikasi dengan datalink taktis. Sistem ini juga dilengkapi struktur database yang memungkinkan untuk merekam data, replay, dan analisis baik di onboard dan darat. Database juga dapat menyimpan data intelijen pada kapal dan membantu dengan klasifikasi otomatis dan identifikasi sasaran.