
Setelah memperketat cengkeramannya pada kekuasaan musim gugur ini, AKP, partai yang berkuasa di Turki, akan menjadi semakin tegas dalam kebijakan luar negerinya pada tahun 2016. Kebangkitan Ankara, dalam prediksi lembaga intelijen swasta Stratfor, akan tercermin dalam operasi militer di Suriah utara, serta hubungan yang makin tegang dengan Rusia.
“Ini adalah tahun ketika Turki gugup tapi lebih koheren daripada tahun lalu, kemungkinan akan membuat langkah militer ke Suriah utara untuk mencoba memperbesar jejak di Irak utara,” kata think tank yang berbasis di Texas dalam prediksi 2016.
Perusahaan intelijen ini menyatakan bahwa Washington akan cenderung ‘memfasilitasi’ kampanye udara besar Ankara di provinsi Suriah yang berbatasan Turki.
“Turki akan menekankan niatnya untuk mengandalkan terutama Sunni Turkmen dan proxy pemberontak Arab untuk membersihkan wilayah dari ISIS Ankara juga akan memiliki rencana yang siap dalam kasus perlu mengerahkan pasukan darat,” catat Stratfor sebagaimana dikutip Sputnik Selasa 29 Desember 2015.
AKP sejauh tidak berencana untuk menempatkan sepatu Turki di Suriah, tapi menurut Statfor skenario ini tidak sepenuhnya dikesampingkan. Ankara, menurut Stratfor, sudah mempersiapkan operasi di barat Sungai Efrat di Suriah utara. Namun, perusahaan intelijen ini tidak mau berspekulasi mengenai kapan operasi ini akan diluncurkan.
Operasi diprediksi juga akan memperdalam ketegangan antara Turki dan Rusia, karena yang terakhir telah diizinkan untuk melakukan operasi kontraterorisme di Suriah, termasuk wilayah utara. “Hal terakhir yang Rusia inginkan adalah konfrontasi dengan Turki, penjaga gerbang ke laut Hitam dan Mediterania, tapi konfrontasi adalah sesuatu hal tidak dapat menghindari,” lanjut think tank itu. “Baik Turki maupun Rusia mampu menghentikan hubungan, tetapi hubungan dagang akan menderita sementara proyek-proyek energi strategis akan mengalami penundaan.”