Teknologi Pertahanan Yang akan Jadi Pusat Perhatian Pada 2016

Teknologi Pertahanan Yang akan Jadi Pusat Perhatian Pada 2016

Solid Hydrogen Power

Solid Hydrogen Power

Keterbatasan daya tahan baterai telah menjadi kendala dari operasi pesawat tanpa awak kecil. Sel bahan bakar hidrogen secara signifikan dapat memperpanjang daya tahan tetapi belum digunakan secara luas karena berat, keamanan dan kurangnya logistik. Saat ini Cella Energy Inggris sedang mengembangkan sistem sel bahan bakar solid-hidrogen untuk ‘BirdEye mini UAV Israel Aerospace Industries. Solid-fuel pellets melepaskan hidrogen yang disimpan ketika dipanaskan di atas 100C (212F) untuk memberi makan sel bahan bakar. Sistem ini solid-state, ringan dibandingkan dengan tangki hidrogen bertekanan, aman untuk digunakan, dengan kemampuan penyimpanan energi tiga kali lebih kuat dari baterai lithium-ion selain juga tidak ada risiko kebakaran logam suhu tinggi.

Runway Independence

Runway Independence

Kebanyakan “landasan independen” pesawat tak berawak yang diluncurkan dari pelontar dan saat pemulihan menggunakan jaring atau tali. Tapi ketika penggunaan UAV semakin luas dan operasi di daerah terpencil, akses yang sulit dan are yang terbatas menjadi masalah yang harus dipecahkan. Pengembang ScanEagle, Insitu menguji meluncurkan dan memulihkan UAV dengan UAV lain dengan menggunakan multi rotor lepas landas-dan mendarat vertical. Aurora Flight Sciences  telah mengembangkan crane seperti Sidearm, yang dirancang untuk meluncurkan dan menangkap UAV kelas 1.000-lb yang bisa dilakukan dari dari kendaraan, kapal perang dan bahkan pesawat. Sebuah demonstrasi skala penuh direncanakan di bawah program DARPA.

Avoiding Collisions

Avoiding Collisions

Evaluasi Angkatan Udara AS untuk Integrated Collision Avoidance System (ICAS) pada F-16 direncanakan untuk bulan Maret-April 2016. Dikembangkan oleh Air Force Research Laboratory dan Lockheed Martin, ICAS menggabungkan Automatic Ground Collison Avoidance System (Auto-GCAS)  yang sudah ada dan sistem baru yang disebut Automatic Air Collision Avoidance System (auto-Bps). Tantangan utama dalam mengintegrasikan kedua sistem adalah menghindari skenario di mana menghindari satu jenis ancaman menyebabkan bahaya lain muncul. Sebagai misal ketika sebuah pesawat otomatis menghindar dri tabrakan dengan pesawat lain justru akan mengarah untuk menabrak daratan. Tes awal penerbangan ICAS diselesaikan di September 2015.

Mars Flyers

Mars Flyers

Rover Mars NASA berikutnya direncanakan untuk diluncurkan pada tahun 2020 untuk kemudian dibawa ke planet merah. Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA dan pusat-pusat lainnya sedang mempelajari kendaraan udara otonom kecil yang bisa diluncurkan ke atmosfer Mars. JPL akan uji penerbangan helikopter koaksial rotor mini seberat 1-kg dalam kondisi simulasi Mars pada tahun 2016, sementara NASA Armstrong akan melakukan tes pada pesawat sepanjang dua kaki yang akan tersimpan secara digulung di cubesats dan dilepaskan dari aeroshell rover, dan kemudian meluncur di atas permukaan Mars. NASA Langley sedang menguji multirotor sayap terbang yang akan lepas landas dan mendarat secara vertikal dan terbang horizontal untuk memperluas jangkauan rover.