Teknologi pertahanan akan terus berkembang dari waktu ke waktu. Bisa meneruskan yang sudah ada pada tahun sebelumnya, atau benar-benar ide dan konsep baru. Berikut ini beberapa teknologi pertahanan yang kemungkinan besar akan mendapat perhatian pada 2016
Melawan Drone
Melawan sistem pesawat tak berawak atau unmanned aircraft systems ( (UAS) kecil sekarang menjadi perhatian utama militer dan badan-badan pemerintah lainnya untuk melindungi pasukan yang dikerahkan dan infrastruktur penting dari penerbangan mata-mata. Untuk Angkatan Darat AS, mulai menguji sistem kontra UAS di akhir 2015. Ancaman utama justru pada drone kecil yang tersedia secara komersial dengan berat di bawah 20-lb. Kemampuannya lepas landas secara vertical menjadikannya bisa beroperasi di mana saja. Tiga perusahaan kecil di Inggris Blighter Surveillance Systems, Chess Dynamics dan Enterprise Control Systems telah mengintegrasikan deteksi radar, pelacakan inframerah elektro-optik / dan radio frekuensi jamming untuk UAS kecil. Sementara perusahaan besar seperti Israel Aerospace Industries, Lockheed Martin dan Selex ES juga akan muncul untuk masuk dalam penciptaan teknologi anti-UAS.
Laser energi tinggi telah maju secara signifikan, namun masih belum ada program senjata yang telah dibawa ke lapangan. Tetapi pada 2016 akan melangkah ke arah lebih dekat dari hal itu. Senjata demonstran laser A 30-kW telah dikerahkan di USS Ponce saat ada di Teluk Persia, dan Northrop Grumman telah membangun prototipe 100-150-kW untuk pengujian di darat yang bisa siap untuk penyebaran di kapal pada awal 2018. Angkatan Darat AS berencana untuk menguji senjata serat laser Lockheed Martin 60-kW yang ditempatkan di truk pada tahun 2017. Angkatan Udara AS pada 2016 akan meluncurkan program Shield untuk demo pod Laser yang akan digunakan di jet tempur yang mungkin akan diterjunkan pertama awal dekade berikutnya, sebagai senjata ofensif untuk operasi khusus.
Airlift efisien
Tekanan anggaran akhirnya memfokuskan perhatian pada bagaimana menggunakan energi secara efisien terutama pada misi transportasi logistik dan armada tanker yang menjadi konsumen utama bahan bakar jet. Lockheed Martin memiliki kontrak untuk menguji terbang sayap hemat bahan bakar, pada kargo dan tanker dengan C-130J serta C-17. Boeing akan menguji drag dan beban-compliant pada KC-135. Di Eropa, Alenia Aermacchi telah menerbangkan C-27J untuk mengurangi bahan bakar dan meningkatkan kinerja. Airbus Defense and Space telah menambahkan sayap ke transportasi ringan C295 dan akan menguji morphing sayap di bawah program penelitian Eropa.
Membersihkan Udara
Pengalaman di dua perang telah meningkatkan kebutuhan untuk melengkapi helikopter dengan sistem pengaman khusus agar bisa beroperasi dengan aman dalam kondisi visibilitas rendah, apakah pada malam hari atau di lingkungan visual terdegradasi atau degraded visual environments (DVE) yang disebabkan tiupan debu-debu, pasir atau salju oleh rotor. Boeing MH-47G dan Sikorsky MH-60M Pasukan Khusus US Army harus dilengkapi dengan sistem ini pada pertengahan 2019 dengan radar 94-GHz yang dikembangkan oleh Sierra Nevada Corp, dan pasukan reguler US Army meluncurkan program untuk melengkapi Boeing AH-46E dan Sikorsky UH-60M mereka dengan sistem DVE yang dimulai di akhir 2019. Di Eropa, Airbus telah menguji pada sistem Sferion DVE, berdasarkan sensor laser yang dikembangkan untuk peringatan pada helikopter NH90. Italia, juga melengkapi NH90 dengan sistem laser menghindari tabrakan Selex ES.