Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Timur Tengah kini sedang dibelenggu masalah sektarian yang bertujuan untuk memecah belah kawasan.
Untuk melawan upaya adu domba ini dia menyerukan kepada seluruh negara di kawasan untuk bersatu menghadapinya. Erdogan tak menampik jika Turki yang mayoritas suni memiliki ketidaksepahaman dengan negara Syiah Iran menyangkut isu di kawasan.
“Terdapat ketidsepahaman antara Turki dan Iran. Namun saya tidak ingin perbedaan ini memengaruhi hubungan baik antarnegara tetangga. Sektarianisme seharusnya tidak membuat kia menjadi musuh. Islam harus menjadi acuan utama,” ujarnya kepadaAl-Arabiya News Channel Senin 28 Desember 2015.
Erdogan mencontohkan apa yang terjadi di Irak, Suriah, Palestina dan Libya. Menurut mantan PM Turki itu, jika semua masalah ini bisa diatasi, dunia Islam akan semakin kuat.
Terkait dengan krisis Irak, Presiden mengatakan, aparat Turki di sana bertujuan untuk melatih tentara Irak di Kamp Bashiqa. Kehadiran mereka di sana atas permintaan otoritas Irak untuk menghadapi bahaya Islam. “Ada keinginan di dunia untuk memecah belah kita, kita harus bersatu dan bergerak bersama,” serunya