Komandan Pasukan Pertahanan Udara Angkatan Darat Rusia Letnan Jenderal Alexander Leonov menyatakan bahwa Rusia sedang mengembangkan senjata anti-pesawat baru kaliber 57 untuk menggantikan dua sistem yang telah ada.
“Sebuah sistem artileri anti-pesawat baru dengan kaliber 57 mm sedang dikembangkan untuk menggantikan sistem ‘Tunguska’ dan ‘Shilka’,” kata Letnan Jenderal Alexander Leonov sebagaimana dikutip Sputnik, Jumat 25 Desember 2015.
ZSU-23-4 “Shilka” adalah self-propelled ringan segala cuaca yang dilengkapi dengan senjata antipesawat dipandu radar dan telah ada dalam layanan sejak 1962.
Sementara 2K22 “Tunguska” merupakan self-propelled senjata anti-pesawat yang dipersenjatai dengan senapan dan sistem rudal permukaan ke udara yang mulai diproduksi pada 1964 namun baru masuk ke dalam layanan pada tahun 1982.
