2016 akan menjadi tahun momentum bagi sejumlah pesawat militer baru. Angkatan Udara Amerika berencana untuk mencapai kemampuan operasional awal F-35A mereka pada 1 Agustus. Sebuah langkah yang akan menjadi momentum penting dari program yang begitu banyak mendapat kritik karena keterlambatan dan pembengkakan biaya.
Pengembangan pesawat ini telah membuat Angkatan Udara sakit kepala. Tapi masalah masih akan terus dihadapi Angkatan Udara karena masalah kursi pelontar F-35 yang masih bermasalah karena pilot yang memiliki berat di bawah 135 pon tidak boleh menerbangkan pesawat ini karena akan mengalami masalah fatal jika terpaksa menggunakan kursi pelontar. Martin Baker selaku kontraktor kursi pelontar terus bekerja untuk mengatasi masalah ini. Namun sejumlah pejabat ragu hal itu bisa diselesaikan sebelum 1 Agustus.
F-35 juga akan menghadapi tantangan lain seperti tetap melawan kepopuleran A-10 Thunderbolt II. Pesawat ini harus benar-benar mampu menunjukkan kemampuannya dalam serangan dukungan darat jika ingin mendorongThunderbolt ke garis pensiun. Dan selama A-10 belum pensiun maka F-35 akan kesulitan mendapatkan anggaran dan personel perawatan. Tes serangan darat ini kemungkinan baru akan dilakukan 2018.
Angkatan Udara ingin mempensiun Warthog agar bisa menghemat US$3,5 miliar selama lima tahun. Tetapi Kongres tetap belum mau karena fungsi A-10 masih tetap diperlukan.