Site icon

KF-X Segera Run

Desain KFX

kf-x

Defence Acquisition Progeam Administration (DAPA) akan segera  menandatangani kontrak dengan Korea Aerospace Industries (KAI) awal pekan depan untuk melanjutkan pengembangan jet tempur KF-X yanh dibangun Korea Selatan dan Indonesia.

Kontrak akan segera diberikan setelah pemerintah AS menyetujui pengalihan 21 teknologi yang digunakan dalam Lockheed Martin F-35 ke Korea. Teknologi ini akan sangat penting untuk pengembangan jet.

“Negosiasi antara DAPA dan KAI telah berjalan dengan baik,” kata seorang pejabat DAPA  pada kondisi anonimitas sebagaimana dikutip Korea Times Jumat 25 Desember 2015.. “Kontrak ini diharapkan akan ditandatangani sekitar 28 Desember”

Proyek KF-X ini bertujuan untuk mengembangkan jet tempur dilengkapi dengan state-of-the-art peralatan elektronik penerbangan pada tahun 2025 untuk menggantikan armada F-4 dan F-5 Korea dan F- 4 Indonesia.

Kontrak resmi dilaporkan meliputi produksi enam prototipe pada tahun 2025.

Mengembangkan pesawat tempur diperkirakan biaya 8,5 triliun won dengan tambahan 10 triliun untuk memproduksi 120 jet pada 2032.

Pejabat itu mengatakan bahwa kontrak resmi akan didasarkan pada kesepakatan tentatif yang ditandatangani antara KAI dan Indonesia pada 22 November, di mana Jakarta  akan membayar 20 persen dari total biaya untuk proyek tersebut.

Berdasarkan kesepakatan itu, Jakarta akan menginvestasikan 1,7 triliun dalam proyek dan akan berpartisipasi dalam proses desain dan produksi komponenp. Indonesia juga akan mendapat salah satu prototipe dan teknologi.

Pada 30 November, AS menyetujui mentransfer 21 teknologi. Skeptisisme tentang kelayakan program KF-X muncul setelah pemerintah AS menolak pada bulan April untuk memungkinkan Lockheed untuk menyerahkan empat teknologi inti, termasuk radar aktif array elektronik.

Sebuah transfer total 25 teknologi termasuk dalam kesepakatan imbal balik  pembelian 40 F-35 oleh Korea tahun 2014 lalu.

Exit mobile version