
Meski masih jauh di bawah Amerika, industri senjata Rusia telah mengalami peningkatan penjualan dramatis selama beberapa tahun terakhir. Menurut Stockholm International Research Institute Perdamaian (SIPRI), jumlah perusahaan Rusia yang masuk peringkat 100 besar dunia naik dari 9 pada 2013 menjadi 11 pada 2014 dengan pangsa 10,2 persen dari total penjualan 100 perusahaan senjata terbaik di dunia pada tahun 2014.
Perusahaan Rusia yang menunjukkan pertumbuhan paling signifikan dalam penjualan senjata adalah Uralvagonzavod (yang memproduksi tank T-90 dan T-72) dengan peningkatan 72,5 persen dalam penjualan senjata tersebut. Almaz-Antey (yang membuat S-400 sistem pertahanan rudal yang terkenal), dengan peningkatan 23 persen dekat dalam penjualan senjata, kini berada di posisi ke-11.
Di sisi lain, penjualan senjata perusahaan AS menurun 4,1 persen antara tahun 2013 dan 2014. Mirip dengan tingkat penurunan terlihat pada 2012-13. Namun, perusahaan senjata Amerika seperti Lockheed-Martin terus mendominasi Top 100, dengan pangsa 54,4 persen dari total.
Rusia tidak hanya meraih kembali pasar yang telah hilang tetapi juga membuka pasar baru. Di Irak misalnya, senjata Rusia kini disambut kembali setelah Bagdhad sempat berpaling ke China. India, meskipun melakukan diversifikasi besar-besaran terhadap senjata mereka, tetapi masih menjadi pembeli terbesar senjata Rusia.
Apa yang membuat Rusia pemain tangguh di bisnis senjata adalah kesediaan Moskow untuk membiayai penjualan senjata di seluruh dunia. Menjadi siap untuk mengekspor senjata canggih dengan pinjaman lunak dan penawaran keuangan lainnya yang fleksibel yang memberikan Moskow keunggulan yang tak tertandingi lebih eksportir pertahanan lainnya.
Namun keunggulan dan kecanggihan senjata tetap menjadi factor penting dalam meraih pasar. Perang di Ukraina dan Suriah telah menjadi bonus tak terduga bagi eksportir senjata Rusia karena mereka bisa memamerkan fleksibilitas dari barang dagangan mereka.
Berikut adalah lima platform senjata yang mendorong ekspor pertahanan Rusia.