Pesawat Tempur MiG-35
MiG-35, yang terhenti di kompetisi pesawat tempur multirole India pada tahun 2010, kemungkinan akan terbang di wilayah udara Mesir. Moskow dan Kairo dilaporkan sedang berupaya mencapai kesepakatan penjualan senilai US$ 2 miliar untuk memasok antara 46 hingga 62 MiG-35 ke negar tersebut.
MiG Baru, yang pertama kali dipresentasikan pada sebuah pertunjukan udara pada tahun 2007 di Bangalore, India, dimaksudkan sebagai pesawat multi-peran dengan kemampuan yang baik baik dalam pertempuran udara maupun serangan darat di semua jenis cuaca. Versi ekspor akan dilengkapi dengan radar Active Electronically Scaned Array (AESA) Zhuk-AE, dan kompatibel dengan sistem senjata Rusia dan Barat.
Namun sejumlah pihak mengkritik MiG-35 hanya MiG-29 dalam pakaian baru. Tetapi kenyataanya pesawat ini jauh lebih baik dan 30 persen lebih besar dari pendahulunya. MiG-35 juga diklasifikasikan sebagai jet tempur generasi 4 ++.
Rusia juga mulai memperhatikan pesawat ini. Komandan Angkatan Udara Rusia Jenderal Alexander Zelin mengatakan sampai jet tempur siluman PAK-FA dilantik, militer Rusia akan menggunakan MiG-35D untuk melawan siluman terbaru Amerika, F-35.
Jika penjualan ke Mesir berjalan sesuai rencana ini akan menjadi peristiwa penting strategis karena akan menandai kembalinya Rusia ke jantung Timur Tengah setelah 40 tahun di padang gurun diplomatik.
Ketika MiG-35 yang ditawarkan ke India, masalah utama dengan pesawat adalah kurangnya dukungan negara untuk program tersebut. Hal ini sebagai penghalang dalam mengamankan pesanan asing. Selain itu juga terkendala masalah pemeliharaan. Waktu antara overhaul mesin harus setidaknya 2.000 jam dan keseluruhan kehidupan 4000 jam, namun RD-33 tidak memenuhi parameter ini. Kedua isu ini sekarang telah dihilangkan dan pesawat siap lepas landas.