Saat perang berkepanjangan di Suriah menjadikan jumlah korban meningkat wanita dan mereka juga menerima lebih banyak peran dan lebih posisi di jajaran Angkatan Bersenjata Suriah. Brigade perempuan pertama yang diberi nama “Lionesses for National Defense,” atau Singa Betina untuk Pertahanan Nasional dibentuk pada tahun 2013.
Sebagai bagian dari Angkatan Pertahanan Nasional (NDF), “Lionesses for National Defense,” bertugas pada operasi dan mengamankan pos-pos pemeriksaan.
Pada bulan Oktober 2014, pihak berwenang Suriah melarang pria yang lahir antara tahun 1985 dan 1991 meninggalkan negara, dalam upaya untuk mencegah rencana menghindar.
Para Singa Betinta dilatih untuk menangani berbagai senjata seperti senapan Kalashnikov, senjata mesin berat dan granat.
Mereka juga dilatih keras dalam pelatihan tempur.
Termasuk di antaranya bagaimana untuk melemparkan granat tangan.
Mereka diberi senjata untuk bertarung di garis depan pertempuran.
Latihan fisik keras diberikan untuk menggembleng mereka.
Negara ini memiliki akademi militer bagi perempuan yang terletak di Damaskus.
Sumber: Sputnik