
Adapun gagasan bahwa kekuatan tanker besar Angkatan Udara membuat CFT kurang relevan, ini tampak seperti tampilan yang sangat dekat terlihat di peningkatan kemampuan CFT yang ditawarkan, dan itu terlihat agak kuno di realitas saat pertempuran udara.
Armada tanker Amerika akan mengikis dalam jumlah dari waktu ke waktu. KC-135, banyak yang berusia lebih dari 50 tahun, tidak bisa terbang selamanya, dan mencari dana untuk mengganti mereka dengan KC-46 sepertinya tidak akan sampai pada jumlah yang sama. Bahkan pengadaan KC-10 Extender telah berada di bawah kapak anggaran akhir-akhir ini hanya karena biaya operasi mereka.
Untuk diketahui USAF sedang dalam jalur untuk mendapatkan lebih dari 1700 F-35A yang masing-masing membawa lebih dari dua setengah kali bahan bakar internal F-16. Ini tidak akan menjadi masalah jika jet siluman ini akan lebih dua kali lipat juga dalam jangkauan atau radius tempur. Tetapi yang terjadi tidak demikian. Pesawat tempur F-35 juga akan sangat tergantung pada gas tanker untuk mencapai misi mereka seperti F-16, Bahkan mereka akan lebih mudah haus. Hal ini akan memberikan tekanan lebih besar pada armada tanker untuk semakin cepat menyusut selama konflik di masa depan.
Apalagi jika Amerika meningkatkan kehadirannya di poros Pasifik di mana penerbangan jarak jauh adalah tantangan terbesar untuk diatasi. Membiarkan F-16C / D Block 50/52 untuk beroperasi lebih mandiri tanpa tanker di wilayah yang sangat luas jelas bukan keputusan logis.
Tetapi juga ada masalah kerentanan tanker, karena mereka adalah target besar yang tidak mampu membela diri, dan bertugas dengan operasi dalam beberapa ratus mil dari wilayah tempur. Selama perang melawan musuh dengan kemampuan tinggi ini bisa berarti jet tempur harus terbang jauh keluar medan pertempuran untuk mengisi bahan bakar sebelum kembali ke wilayah perang. Banyak hal yang terjadi dalam perjalanan panjang itu termasuk situasi pertempuran yang berubah, dan target yang bergerak cepat.
Juga perlu diingat bahwa untuk melayani Pasifik yang luas ketika terjadi pertempuran maka sebenarnya mudah bagi musuh untuk mengalahkan Amerika. Cukup bunuh pesawat tanker maka pesawat tempur yang sedang terbang otomatis akan terbunuh karena kehabisan bahan bakar di udara. (bersambung)