
Meskipun laser akan menjadikan jet tempur memiliki keunggulan luar biasa tetapi selama ini senjata itu masih diarahkan sebagai sistem pertahanan. Berbicara pada Air and Space Conference 2015 awal tahun ini, Letnan Jenderal Bradley Heithold dari Angkatan Udara Amerika secara eksplisit menyatakan ingin memiliki sebuah pesawat tempur AC-130 yang dilengkapi senjata laser dengan kemampuan defensif.
AFRL mengatakan mereka juga mengembangkan teknologi laser yang murni defensif yang digambarkan sebagai itu menggambarkan sebagai “defensive laser shield” atau perisai laser defensif.
Pada dasarnya, teknologi ini akan menciptakan gelembung laser yang mengitari pesawat 360 dan mampu menghancurkan atau melumpuhkan apapun yang masuk itu. Hammett menunjukkan bahwa versi ini akan terdiri dari sebuah menara tetapi dengan tidak mengubah mengubah aerodinamika pesawat terbang.
“Kami tahu bahwa ada negara-negara lain mengembangkan teknologi serupa,” Hammett menambahkan. “Kami melihat penelitian dari negara-negara mengembangkan teknologi di bidang ini.”
Meskipun manfaat akan didapat Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dengan teknologi ini tetapi masih ada isu seputar legalitas menggunakan laser dalam peperangan. Perjanjian yang dikeluarkan oleh PBB pada tahun 1995 melarang penggunaan senjata laser yang dirancang sepenuhnya untuk melayani fungsi karena akan menyebabkan kebutaan permanen untuk visi unenhanced. Kemudian, dalam DSB Task Force Report, 2007, Kongres Amerika Serikat menganggap senjata laser “legal” di bawah Amerika Serikat dan hukum internasional. Ini masih harus dilihat bagaimana sebenarnya perjanjian PBB akan menafirkan senjata laser yang digunakan dalam medan perang.
Legal atau tidak, penelitian dan pengembangan teknologi ini akan terus dilakukan. Dan mereka sudah berjanji 2020 akan ada pesawat tempur yang mampu menggunakan senjata laser.