
Pesawat tempur melesat cepat, menghancurkan lawan-lawan mereka tidak dengan bom tetapi dengan sinar terang, adalah gambaran dalam dunia fiksi yang ada selama ini. Tetapi sepertinya teknologi itu akan bergerak ke dunia nyata tidak lama lagi.
Laboratorium Penelitian Angkatan Udara atau Air Force Research Laboratory (AFRL) Amerika mengumumkan tengah mengembangkan senjata laser yang akan dipasang di pesawt tempur. Dijanjikan teknologi ini akan bisa diterapkan pada 2020 atau lima tahun lagi.
Siapa pesawat yang pertama kali akan mendapat senjata yang semula hanya ada di kisah fiksi ini? Bukan F-35 atau F-22 yang merupakan pesawat paling canggih Amerika, tetapi F-15. Pesawat ini yang akan menjadi penentu revolusi senjata pesawat di masa depan Sejak 2002, Angkatan Udara telah menerapkan prototip senjata laser pada pesawat kargo 747-400 (dijuluki-YAL 1) setelah beberapa dekade sebelumnya dilakukan pengujian di darat. Pada 2007, YAL-1 berhasil menembakkan laser bertenaga rendah pada obyek udara, kemudian tes pencegatan target pada tahun 2010 menggunakan laser bertenaga tinggi.
Masalahnya, jauh lebih mudah untuk melengkapi pesawat besar dengan senjata laser dibandingkan jet tempur yang kecil dan harus bergerak cepat dan lincah. Menurut chief engineer AFRL Kelly Hammett, rintangan utama terletak pada pengembagnan senjata laser yang kecil tetapi memiliki tenaga besar dan akruasi tinggi. Harus diingat senjata ini akan dibawah sebuah pesawat dengan kecepatan supersonik, getaran tinggi dan manuver tajam. Namun Hammett percaya hambatan ini hanyalah halangan sementara dan bisa ditemukan solusinya dalam waktu lima tahun ke depan.
“Ini benar-benar adalah titik kritis,” kata Hammett kepada CNN. “Kami melihat teknologi berkembang dan tiba pada tahapan di mana benar-benar bisa digunakan.”
Saat ini, Angkatan Udara mengatakan itu pengujian senjata laser untuk pesawat tempur F-15 Eagle yang diharapkan prototip pesawat dengan senjata laser ini tercipta pada 2016 atau 2017. Pada ini Mei lalu, persiapan tes dengan pod senjata laser dilakukan Angkatan Udara untuk menyesuaikan pod dengan pesawat. Carlisle mengakui senjata laser sebagai langkah berikutnya yang tidak mungkin dielakkan dalam merevolusi angkatan bersenjata Amerika Serikat.”Saya pikir [pesawat bersenjata laser] akan meningkatkan kemampuan kami,” kata Carlisle.
Lalu bagaimana sistem laser di F-15 akan bekerja? Menurut Hammett, Angkatan Udara bermaksud untuk menggunakan jenis teknologi laser yang dikenal sebagai laser solid state. Salah satu cara yang bergantung pada pengiriman energi menjadi bahan kristal padat untuk memproduksi sinar laser. Di luar proses produksi, laser ini berfungsi seperti yang lain – yaitu terdiri dari laser solid dari suhu yang sangat tinggi, terkonsentrasi menjadi berkas cahaya yang mampu membakar sasaran yang dituju.