China Uji Rudal Antar-Benua Berbasis Kereta

China Uji Rudal Antar-Benua Berbasis Kereta

kereta

Badan-badan intelijen AS baru-baru ini memantau uji rudal antar benua atau Intercontinental balistic missile (ICBM)  China yang berbasis kereta api. Rudal jarak jauh baru ini dinilai mampu menghantam sasaran di seluruh Amerika Serikat.

Salah seorang pejabat pertahanan Amerika yang akrab dengan masalah ini mengatakan tes tabung ejeksi rudal DF-41 dilakukan dari sebuah peluncur kereta api terdeteksi di China barat 5 Desember,

Menurut dokumen CIA yang sudah dibuka ke publik, pengembangan rudal berbasis kereta China telah dilakukan di masa lalu di pusat tes rudal Wuzhai yang juga dikenal sebagai pusat peluncuran satelit Taiyuan sejak 1982.  Situs peluncuran terletak di Provinsi Shanxi sentral China.

Tes pada Desember ini menandai sebuah tonggak penting bagi pengembang senjata strategis China dan menunjukkan bahwa Beijing terus bergerak maju dengan membangun dan menggunakan DF-41 dengan basis kereta api yang sulit untuk ditemukan. “Selain itu mereka juga memiliki peluncur mobile untuk rudal ini,” kata pejabat itu sebagaimana dikutip Free Beacon Selasa 22 Desember 2015.

Juru Bicara Pentagon Cmdr. Bill Perkotaan menolak berkomentar tentang masalah tersebut. “Kami tidak mengomentari tes senjata RRC, tapi kami memantau modernisasi militer China dengan hati-hati,” katanya.

Rudal DF-41 sudah terungkap melaui foto-foto dan video di sejumlah media. Dari semua foto dan data yang terungkap menunjukkan rudal berat ini dikerahkan dari peluncur mobile termasuk yang berbasis kereta api.

DF-41, dengan jangkauan lebih dari 7.500 mil, adalah ICBM yang paling ampuh China. Analis militer mengatakan mendasarkan rudal ini dirancang untuk mempersulit serangan preemptive terhadap pasukan nuklir, seperti yang dibayangkan dalam program Global Strike Prompt Pentagon, yang akan menggunakan senjata konvensional presisi-dipandu untuk menghatntam setiap lokasi di bumi dalam beberapa menit sejak mereka ditemukan.

Badan-badan intelijen AS memperkirakan DF-41 akan membawa sampai 10 multiple independently targetable reentry vehicle (MIRV), yang ditempatkan pada rudal hulu ledak tunggal, dan saat ini diperkirakan mereka memiliki sekitar 300 hulu ledak.

Televisi pemerintah China pada tahun 2006 merilis rincian pertama dari dari rudal berbasis kereta ini yang menunjukkan mobil peluncuran rudal, mobil komando, dan sistem rudal yang disamarkan dalam gerbong kereta api penumpang.

Laporan Georgetown mengatakan sistem ICBM berbasis rel ini didasarkan dari SS-24 Ukraina yang dikenals ebagai “kapal selam nuklir darat”. China juga sedang mengembangkan sitem kereta api dan terowongan yang luas yang ditujukan untuk kereta rudal di China tengah, menurut laporan tersebut.

Next: Rusia Juga Mengembangkan