Amerika Serikat mengaku tidak memiliki informasi rinci tentang insiden antara F-16 Turki dan Sukhoi Su-24 Rusia. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS John Kerry dalam sebuah wawancara dengan televisi Vesti Sabtu 19 Desember 2015.
“Apa yang terjadi sehubungan dengan pesawat Turki dan pesawat Rusia? Kami tidak tahu rincian itu,” katanya. “Kami memiliki beberapa data dari radar kami, kami memiliki beberapa pikiran tentang apa yang terjadi, tapi saya pikir ada proses formal dan pertukaran informasi, dan saya tidak ingin mengomentari kesimpulannya.”
Su-24M Rusia ditembak jatuh oleh F-16 Turki saat melakukan serangan di perbatasan Suriah-Turki pada 24 November 2015. Ankara mengklaim pesawat perang Rusia telah masuk ke wilayah udara mereka dan beberapa kali diperingatkan tetapi tidak mengindahkan hingga akhirnya ditembak. Sementara Kementerian Pertahanan Rusia membantah dan menyatakan pembom itu tetap di wilayah udara di Suriah pada saat serangan itu.
Menyusul insiden jatuhnya pembom Su-24M, Presiden Rusia Vladimir Putin langsung melakukan sejumlah langkah baik militer maupun non militer. Dalam hal militer, Moskow mengirimkan sistem pertahanan udara S-400 ke Suriah untuk mengawal pesawat mereka. Selain itu juga menggerakkan kapal penjelajah Moksva ke Pantai Suriah. Sementara di bidang non militer, Rusia telah memberikan sejumlah sanksi kepada Turki.
John Kerry di bagian lain mengatakan Rusia dan Amerika Serikat memiliki tujuan yang sama, tetapi masalah Assad harus diselesaikan, kata John Kerry.
“Jadi, jika Anda ingin menghentikan perang di Suriah kami akan lakukan, jika Anda ingin melawan ISIS dan menghentikan pertumbuhan terorisme, Anda harus berurusan dengan masalah Assad,” katanya. “Itu bukan berarti Anda ingin mengubah setiap aspek pemerintah. Kita tidak Kami ingin lembaga pemerintah, kita ingin Suriah utuh, dan begitu juga Rusia.”
“Jadi Rusia dan Amerika Serikat sebenarnya bersatu dengan Iran melalui proses Wina dalam pendekatan yang sama untuk penyelesaian politik di Suriah yang bisa menjadi masa depan Suriah,” kata Kerry. “Kami menginginkan hal yang sama.”.