Menurut Yang Cheng-wei, seorang ahli sistem senjata Rusia dari Taiwan, di tengah sengketa teritorial atas Laut China Timur dan Laut China Selatan, China mencari kemampuan canggih Su-35 untuk memperkuat kontrol.
“Meskipun China memiliki jet tempur canggih seperti J-11B dan J-10A / B, jet tempur Su-35 adalah yang terbaik dan dapat bersaing dengan F-15 dan F-16 yang dimiliki negara tetangga. Mengingat pelanggan potensial untuk F-35 di wilayah tersebut dan sasaran penyebaran F-22 AS adalah Jepang, China perlu menanggapi situasi dan memperpendek gap kemampuan, “kata Yang.
Yang menggambarkan Su-35 sebenarnya adalah jet generasi kelima tanpa penampilan siluman. Radar pasif Irbis-E pesawat ini dirancang untuk mendeteksi pesawat tempur pada jarak 400 km dan untuk melacak benda-benda siluman dalam jarak 90 km. Kemampuan yang bahkan melebihi kemampuan T-50 jet tempur siluman yang tengah dikembangkan Rusia.
Mungkin ada benarnya. Tak lama setelah tampil di Paris Air Show 2013, pilot uji Rusia Sergei Bogdan mengulangi klaim yang dibuat pada tahun 1989 ketika untuk kali pertama Su-27 Flanker juga melakukan manuver kobra. “Perubahan yang cepat dalam kecepatan dapat memecahkan kunci radar kontrol tembakan Doppler,” katanya kepada Aviation Week. Dalam bahasa lain Su-35 bisa menjadi tidak terlihat untuk radar karena manuver ekstremnya
Selain manuver Flanker yang legendaris, pesawat ini juga memiliki jangkauan panjang yang akan menjadi kunci penting dalam pertarunagn udara. Kinerja jangka panjang yang menjadi khas dari mesin jet Rusia dirancang untuk memenuhi masalah Rusia yang harus berpatroli jutaan kilometer di wilayahnya yang sangat luas.
Su-35 dengan daya jangkau hampir 4000 km dan kecepatan Mach 2,5 dengan mudah akan mengejar jet tempur barat dan memaksanya bertarung di jarak pendek.
Dalam simulasi RAND Corporation tahun 2008, F-35 mengalami kekalahan dengan rasio pertukaran kehilangan 2,4: 1 melawan Su-35. Artinya, lebih dari dua F-35 akan hancur setiap satu Su-35 tertembak. Pada tahun 2009, Angkatan Udara AS dan Lockheed Martin bahkan menerima analisa yang menunjukkan F-35 hanya akan memiliki rasio membunuh 3:1 terhadap Su-27 yang sudah tua. (bersambung)