
Sekelompok pasukan khusus AS, yang melakukan misi rahasia di Libya terungkap setelah beberapa gambar mereka diposting di halaman Facebook Angkatan Udara Libya. Merekapun dipaksa meninggalkan negara itu.
“Sekelompok pasukan komando AS yang mendarat di Libya pada Senin diperintahkan untuk meninggalkan [Libya] segera karena kemungkinan campur-baur antara angkatan udara Libya dan tentara,” tulis media AS mengutip pejabat AS dan Libya Kamis 17 Desember 2015.
Keputusan itu muncul setelah empat gambar dari sekitar 20 personel Pasukan Operasi Khusus AS, tiba di pangkalan udara Libya Watiyya, telah diposting di halaman Facebook Angkatan Udara Libya.

Dalam posting tersebut juga ditulis “Turun dengan kesiapan tempur mengenakan jaket anti peluru, persenjataan canggih, peredam suara, pistol, perangkat night vision dan perangkat GPS.”
Namun para komandan lokal meminta mereka untuk pergi karena pasukan itu mendarat” anpa koordinasi sebelumnya” dan tidak memiliki izin untuk berada di pangkalan tersebut.
Pelacak penerbangan menunjukkan bahwa unit diterbangkan kembali ke bandara Pantelleria, Sisilia. Sepertinya memang ada masalah dengan komunikasi antara Angkatan Udara Libya dan tentara Libya.
Ketika ditanya oleh tentara Libya, prajurit Amerika itu mengatakan mereka “dalam koordinasi dengan anggota lain dari tentara Libya,” kata Angkatan Udara Libya.

Pentagon mengatakan kedatangan pasukan AS di Libya sudah persetujuan pejabat setempat. “Dengan persetujuan dari pejabat Libya, personil militer AS melakukan perjalanan ke Libya pada tanggal 14 Desember untuk terlibat dalam dialog dengan perwakilan dari Tentara Nasional Libya. Sementara di Libya, anggota milisi lokal menuntut bahwa personel AS harus pergi. Dalam upaya untuk menghindari konflik, mereka meninggalkan Libya tanpa insiden, ” tulis media AS mengutip seorang juru bicara Pentagon