Pemerintah India mengakui kekuatan angkatan udara mereka dalam kondisi suram. Dari seluruh pesawat tempur mereka miliki hanya 55% atau separuh lebih sedikit yang bisa beroperasi. Masalah teknis disebut sebagia penyebab kondisi ini.
“Selama periode Januari-Desember 2014, ketersediaan pesawat rata-rata adalah sekitar 55 persen,” kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah catatan yang diberikan kepada komite pertahanan parlemen dan dilansir India Times Kamis 16 Desember 2015.
Ini berarti bahwa pada satu hari tertentu, hanya sekiter 350 dari sekitar 700 pesawat tempur yang mereka miliki dalam kedaan siap terbang. Yang lebih mengkhawatirkan hampir 20 persen dari armada angkatan udara digrouded sepanjang tahun karena kurangnya suku cadang.
“Antara 15-20 persen dari armada pesawat dalam status Aircraft on Ground (AOG) karena kekurangan suku cadang,” kata kementerian pertahanan. Para pejabat mengatakan bahwa mayoritas pesawat yang digrounded adalah pesawat buatan Rusia yang sudah tua seperti MiG 27 dan MiG 21 armada.
Bahkan armada modern Su 30 MKI yang jumlahnya akan mencapai 272 pesawat juga hanya memiliki ketersediaan hanya sekitar 50 persen. Untuk itu Kementerian Pertahanan telah menandatangani kesepakatan dengan Rusia untuk pengiriman cepat suku cadang bagi armada.
Menteri Pertahanan Parrikar beberapa waktu lalu mengatakan pihaknya inggin meningkatkan tingkat ketersediaan pesawat tempur Su-30 hingga 65 persen. Armada ini menjadi ujung tombak dari angkatan udara dan akan menjadi jet tempur terbesar yang mereka miliki.