Korea Aerospace Industries (KAI) bahkan telah mengungkapkan prototipe yang akan ditawarkan bersama Lockheed Martin untuk kompetisi ini.
“Didasarkan dari keluarga pesawat latih/tempur ringan T-50, pesawat demonstrator T-X ini melakukan uji ground dan tes penerbangan pada tahun 2016,” kata KAI dalam email yang dikirim ke flightglobal Kamis 16 Desember 2015. Pada tahun 2017, KAI berencana melakukan tes penerbangan di Amerika Serikat.
Pesawat ini memiliki beberapa fitur baru, termasuk large area display (LAD), embedded training systems dan kemampuan pengisian bahan bakar udara. Perubahan yang paling mencolok dari T-50 adalah penambahan punuk besar di punggung pesawat.
T-50 dan semua variannya dikembangkan melalui transfer teknologi dari Lockheed Martin. Kompetisi T-X akan menjadi tujuan utama dari program T-50, yang telah menjadi kebanggaan nasional Korea Selatan. Presiden Korsel Park Geun-hye bahkan hadir pada upacara peluncuran prototipe ini
Pemenang kompetisi T-X akhirnya akan menggantikan Northrop T-38 Talon yang telah menjabat sebagai jet latih Angkatan Udara sejak 1960-an. Pengadaan pesawat latih bisa mencapai hingga 350 unit. Jumlah yang jelas menggiurkan secara bisnis.
Munculnya teknologi demonstran Lockheed / KAI T-X ini membuat tim Lockheed / KAI sebagai yang pertama menunjukkan calonnya.
Kompetisi T-X akan diikuti sejumlah kontraktor ternama seperti Northrop Grumman, Boeing (yang bekerja sama dengan Saab) dan Alenia Aermacchi.
Pada tanggal 12 Desember, Northrop Grumman masih enggan mengizinkan wartawan gambar model pesawat T-X dan hanya menunjukkan sebagian saja. Sementara sebuah wawancara dengan flightglobal, Presiden Boeing Phantom Works Darryl Davis menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut model pesawat yang akan ditawarkan.