Apache dan Seahawk Tak Masuk Daftar Senjata yang Dijual ke Taiwan
MH-60R Seahawk/US Navy

Apache dan Seahawk Tak Masuk Daftar Senjata yang Dijual ke Taiwan

AH-64E Apache
AH-64E Apache

Departemen Luar Negeri AS telah memberikan persetujuan untuk penjualan senjata utama ke Taiwan, termasuk dua frigat kelas Perry dan paket senjata besar.

Jika disetujui oleh Kongres, total paket bisa bernilai US$1,83 miliar dan akan sangat meningkatkan kemampuan pertahanan Taiwan untuk melawan agresi Beijing di Laut China Selatan.

Paket ini nantinya akan terdiri dari dua frigrat kelas Oliver Hazard Perry (FFG-7. Menurut pemberitahuan di website Badan Kerjasama Keamanan dan Pertahanan, masing-masing kapal akan dilengkapi dengan  MK-92 Mod 6 Fire Control System, the SQQ- 89V(9) Anti-Submarine Warfare System, the MK-75 76mm Gun System, Phalanx 20mm CloseIn-Weapon System (CIWS) (Block 18), MK-13 Guided Missile Launching System (GMLS), AN/SLQ-32 Electronic Warfare System, SPS-49 Radar, SQR-19 Towed Array Sonar, SQS-56 Sonar,suku cadang dan perbaikan.

Selain itu penjualan juga termasuk rudal anti-tank Javelin; rudal anti-tank TOW 2B; kendaraan amfibi AAV-7; ; F-16 MIDS/NTAMS/Fuzes; Phalanx Close-In Weapons Systems; dan Stinger surface-to-air missiles. Tetapi dari daftar itu tidak ada helikopter AH-64E Apache dan MH-60R Sea Hawk yang selama ini masuk dalam daftar permintaan Taiwan.

MH-60R Seahawk
MH-60R Seahawk

Meski tengah fokus pada perang melawan ISIS di Timur Tengah serta ketegangan di Eropa Timur, Pentagon di bawah Menteri Pertahanan Ash Carter tetap mempertahankan kebutuhan untuk mengembangkan teknologi dan kebijakan yang diarahkan untuk kawasan kawasan Pasifik. Pada hari Senin, Wakil Menteri Pertahanan Bob Work mengatakan China telah menjadi tantangan strategis yang lebih abadi dalam jangka panjang untuk Amerika Serikat dibanding Rusia atau terorisme.

Dalam pengumuman, Departemen Luar Negeri menekankan bahwa penjualan ini tetap konsisten dengan kebijakan AS terhadap Taiwan dan China.

“Tidak ada perubahan kebijakan lama kami tentang satu China yang didasarkan pada tiga Joint Komunike dan Taiwan Relations Act,” kata David McKeeby, juru bicara Departemen Luar Negeri AS untuk urusan Politik Militer sebagaimana dikutip Defense News Kamis 16 Desember 2015.