Untuk memperluas jangkauan pesawat, kuncinya adalah ada di bahan bakar baik dengan kepadatan energi yang lebih tinggi per volume, yang akan menghasilkan rentang yang lebih jauh selama mereka tidak berat lebih dari bahan bakar mereka mengganti. Laporan fragmentaris menunjukkan bahwa selama Perang Dingin, Soviet dikabarkan mengembangkan dan menggunakan bahan bakar dengan kepadatan energi yang lebih tinggi per volumi dibanding bahan bakar yang digunakan Barat. Hal ini menjadikan jangkauan pesawat mereka lebih jauh dibandingkan milik Amerika. Namun sejauh ini laporan tersebut belum pernah terkonfirmasi.
Baru-baru ini, Amerika Amerika telah meneliti bahan bakar yang disebut JP-900 untuk dua alasan utama yakni sebagai alternatif untuk bahan bakar yang dihasilkan dari minyak bumi dan sebagai bahan bakar memiliki toleransi panas yang lebih tinggi daripada yang saat ini digunakan. Penelitian telah mengkonfirmasi bahwa JP-900 juga memiliki kepadatan energi sedikit lebih tinggi daripada bahan bakar jet yang digunakans aat ini. Namun, kepadatan energi yang lebih tinggi tampaknya hanya menjadi pertimbangan sekunder dalam penelitian. Menurut McCabe yang pernah menjabat sebagai
seorang analis untuk Departemen Pertahanan AS dengan fokus pada analis penerbangan militer Rusia ini mengatakan Departemen Pertahanan seharusnya membuat bahan bakar baru ini sebagai pertimbangan utama penelitian untuk menemukan bahan bakar baru yang lebih powerfull tetapi secara volume tidak lebih berat sehingga tidak mengganggu kemampuan pesawat. (Selesai)