Citra satelit baru-baru ini yang diperoleh dan dianalisis oleh AllSource menunjukkan bahwa pesawat tempur canggih Rusia telah menggunakan pangkalan Angkatan Udara Iran dalam perjalanan ke atau dari misi pemboman di Suriah setidaknya sekali.
Hal ini menunjukkan koalisi militer Rusia-Iran di Suriah ternyata lebih dalam dari yang diperkirakan banyak orang. Bahkan Angkatan bersenjata Iran ternyata memungkinkan pesawat Rusia untuk menggunakan lapangan udara militer untuk mendukung operasi tempur di atas Suriah.
Perkembangan ini bisa disebut cukup menarik karena Iran dikenal sebagai negara yang sangat anti dengan kolonialisme. Namun mereka akhirnya membolehkan mantan negara kolonial untuk menempatkan pasukan militer di wilayahnya.
Rusia membutuhkan akses ke sebuah lapangan udara di Iran untuk mendukung operasi militer di kawasan itu, dan Teheran memberi izin. Hal ini bertentangan dengan argumen analis Barat ‘bahwa Rusia meminggirkan Iran di Suriah. Rusia terbukti telah lebih banyak tergantung pada Teheran dari yang diperkirakan banyak orang.
Dalam citra satelit tersebut terlihat salah satu pesawat tempur Su-34 “Fullback” terlihat di apron parkir utama Shahid Nojeh Air Base di provinsi barat laut Hamedan, Iran pada 23 November 2015 dan tinggal di sana selama setidaknya dua hari. Sementara sebuah pesawat angkut Il-76 “Candid” tiba mungkin di sore atau malam hari pada November 24. Keduanya telah meninggalkan lokasi ini pada Desember 5.
Menurut AllSource waktu penampakan pesawat menunjukkan bahwa Su-34 mungkin telah mengalami masalah mekanis hingga mendarat di Shahid Nojeh Air Base, menunggu untuk Il-76 untuk tiba dengan peralatan pemeliharaan atau personel, dan segera meninggalkan lokasi tersebut. AllSource belum melihat indikasi bahwa pesawat Rusia telah menggunakan pangkalan udara ini di waktu lain. Meskipun The Aviationist menyebutkan dua pesawat tanker Il-78 Rusia stand-by dan berbasis di Hamedan.
Shahid Nojeh Air Base, memang memberikan keuntungan tersendiri jika tujuan Teheran adalah untuk menyembunyikan dukungan aktif untuk operasi militer Rusia dari wilayahnya sendiri. Meskipun Iran memiliki banyak lapangan udara, Shahid Nojeh merupakan sebuah lapangan udara militer murni tanpa unsur sipil, dan terletak jauh (sekitar 50 km) dari ibukota provinsi, Hamedan City. Tempat ini sangat ideal untuk memberikan dukungan rahasia untuk misi tempur Rusia.
Next: Jalan Tengah untuk Rusia
Jalan Tengah Mempertahankan Intensitas Serangan
Pangkalan ini sendiri dinyatakan relatif biasa-biasa saja. Dikabarkan tempat ini menjadi rumah TRS 31 (Tactical Reconnaissance Squadron) 31 dan TFS (Tactical Fighter Squadron) yang menerbangkan pesawat RF-4 dan F-4 D / E Phantom.
Citra satelit ini menunjukkan Rusia memang membutuhkan hubungan yang kuat dari Iran untuk melanjutkan operasi militer yang signifikan di Suriah tanpa memperluas jejak di sana secara dramatis. Vladimir Putin telah menggunakan pesawat dan kapal angkatan laut dari Rusia ke Kaspia dan Laut Mediterania untuk menyerang sasaran di Suriah untuk menunjukkan kemampuannya memproyeksikan kekuatan jarak jauh. Rusia juga diyakini tidak akan bisa mempertahankan intensitas kampanye udara ke Suriah tanpa aset seperti pembom jarak jauh dan pesawat pembom tempur yang tetap harus berbasis di Rusia. Sementara untuk membawa pembom Blackjack ke Suriah akan menjadi tindakan yang sangat provokatif. Selain juga akan sangat berisiko diserang roket ketika duduk di pangkalan Suriah. Sedangkan jika terus-terusan bergerak langsung dari Rusia juga akan sangat mahal dan berisiko.
Oleh karena itu Putin membutuhkan koridor udara yang jelas dan dapat diandalkan dari Rusia ke Suriah. Dan Iran merupakan wilayah yang sangat dibutuhkan oleh Rusia. Fakta ini meningkatkan ketergantungan Rusia pada Iran dan menunjukkan bahwa akan ada batas sejauh mana Putin mampu untuk menentang pemimpin Iran dalam mengejar kebijakan sendiri dan kepentingan di Suriah.