Lockheed Martin dan Angkatan Laut AS baru saja menyelesaikan uji pertama prototipe Long Range Anti-Ship Missile (LRASM) dari pesawat F / A-18E / F Super Hornet. Penerbangan dilakukan di Patuxent River Naval Air Station, Maryland.
Tes awal ini untuk menilai kelaikan penerbangan Super Hornet dengan membawa menggunakan LRASM, serta untuk mengukur beban struktural dan strain di pesawat. Serangkaian tes masa depan juga akan menilai data kebisingan dan getaran antara pesawat dan rudal.
“Uji kelaikan penerbangan LRASM dengan Super Hornet menempatkan kita pada satu langkah lebih dekat untuk mencapai kebutuhan kemampuan ini untuk warfighters kami,” kata Mike Fleming, Direktur LRASM di Lockheed Martin Missiles and Fire Control.
Tes kelaikan memastikan keselamatan penerbangan untuk pesawat dan kru yang membawa misil ini.
LRASM adalah, rudal presisi dipandu anti-kapal yang didasarkan pada Joint Air-to-Surface Standoff Rudal Extended Range (JASSM-ER) yang sudah cukup sukses. LRASM dirancang untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut AS dan Angkatan Udara dalam perang di lingkungan yang memiliki kekuatan atau kemampuan anti-akses / areal denial. JASSM-ER, yang baru saja menyelesaikan program uji operasional, berbagi sejumlah besar bagian dan proses perakitan dengan LRASM, yang akan menghasilkan penghematan biaya untuk program perang anti-permukaan Angkatan Laut AS dan Angkatan Udara.
LRASM dirancang untuk mendeteksi dan menghancurkan target tertentu dalam kelompok kapal dengan menggunakan teknologi canggih yang mengurangi ketergantungan pada platfrom intelijen, pengawasan dan pengintaian, link jaringan dan navigasi GPS di lingkungan peperangan elektronik. Setelah operasional, LRASM akan memainkan peran penting dalam memastikan akses militer untuk beroperasi di laut terbuka karena kemampuannya ditingkatkan untuk membedakan dan melakukan keterlibatan taktis dari rentang diperpanjang.