Angkatan Bersenjata Singapura melakukan latihan gabungan besar-besaran dengan platform terbaru dan paling canggih dari empat detasemen yang berbasis di AS. Latihan digelar di Luke Air Force Base di Arizona.
Latihan melibatkan sekitar 600 personel dan berjalan dari 1-16 Desember dengan mengambil kode ‘Tempa Sabre 2015’. Latihan ini untuk mengukur kemampuan Angkatan Udara Singapura (RSAF) dan Tentara Singapura dalam melakukan operasi serangan terpadu. Ini adalah yang kelima dalam seri latihan sejak dimulai pada 2005.
Aset udara milik RSAF yang ikut dalam latihan termasuk enam helikopter serang Boeing AH-64D Apache, 10 Boeing F-15SG, dan 10 Lockheed Martin F-16C / D dengan hampir 100 amunisi udara diluncurkan. Mayoritas yang diluncurkan adalah senjata presisi ini dipandu dalam operasi siang dan malam di kawasan latihan Barry Goldwater M Arizona.
Sejumlah senjata yang diluncurkan antara lain dua rudal udara ke darat
AGM-114L Longbow Hellfire dipandu radar, 12 rudal GBU-10 dan 30 bom dipandu laser GBU-12 Paveway II, 14 GBU-38 JDAM, dan 24 GBU-54 JDAM (LJDAM) Selain itu 16 bom terarah Mk 84 juga digunakan.
Tiga helikopter angkat berat Boeing CH-47D Chinook dikerahkan dengan misi pencarian tempur dan penyelamatan (CSAR).
Untuk pertama kalinya di ‘Tempa Sabre’, RSAF juga membawa empat drone Heron 1 untuk melakukan pengumpulan intelijen dan pelacakan sasaran dalam mendukung serangan terpadu serangan udara ke darat . Sebagaimana dilaporkan IHS Jane Senin 14 Desember 2015 kinerja platform selama latihan dimonitor untuk menentukan apakah mereka di jalur untuk mencapai kemampuan operasional penuh (FOC), yang direncanakan akan didapat pada awal 2016.