Perusahaan senjata Amerika masih mendominasi penjualan senjata terbesar di dunia. Berdasarkan data SIPRI seperti dilansir AFP, kemarin, pada 2014, perusahaan-perusahaan AS mengusai 54 persen penjualan dari 401 miliar dolar AS pada 2014 lalu.
Dari 11 perusahaan dengan penjualan terbesar terlihat Rusia pada 2015 jeblok. Hanya ada satu perusahaan yang masuk 11 besar yakni produsen sisten rudal S-300 Almez Antey. Itupun di urutan paling buncit. Sementara produsen pesawat Sukhoi terlebih MiG nyaris tak berkutik.
Daftar ini juga mengabaikan perushaan China karena sulitnya mencari data yang valid.
Berikut 11 perusahaan dengan penjualan senjata terbesar.
1. Lockheed Martin (AS) : Penjualan pada 2014 mencapai 37,5 miliar dolar AS meningkat dari tahun sebelumnya 35,5 miliar dolar AS.
2. Boeing (AS) : Penjualan pada 2014 mencapai 28,3 miliar dolar AS turun dari tahun sebelumnya 30,7 miliar dolar AS.
3. BAE System (Inggris) : Pabrikan Inggris ini menjual senjata hingga 25,7 miliar dolar AS turun dari tahun sebelumnya 26,8 miliar dolar AS.
4. Raytheon (AS) : Penjualan pada 2014 mencapai 21,4 miliar dolar AS turun dari tahun sebelumnya 22,0 miliar dolar AS.
5. Northrop Grumman (AS) : Penjualan Northrop pada 2014 mencapai 19,7 miliar dolar AS turun dari tahun sebelumnya 20,2 miliar dolar AS.
6. General Dynamics (AS) : Penjualan pada 2014 mencapai 18,6 miliar dolar AS turun dari tahun sebelumnya 18,7 miliar dolar AS.
7. Airbus Group (Eropa) : Penjualan Airbus pada 2014 mencapai 14,5 miliar dolar AS turun dari tahun sebelumnya 15,7 miliar dolar AS.
8. United Technology Corp (AS) : Penjualan pada 2014 mencapai 13,0 miliar dolar AS meningkat dari tahun sebelumnya 11,9 miliar dolar AS.
9. Finmeccanica (Italia) : Penjualan pada 2014 mencapai 10,5 miliar dolar AS turun dari tahun sebelumnya 10,6 miliar dolar AS.
10. L-3 Communication (AS) : Penjualan pada 2014 mencapai 9,8 miliar dolar AS turun dari tahun sebelumnya 10,3 miliar dolar AS.
11. Almaz Antey (Rusia) : Penjualan pada 2014 mencapai 8,8 miliar dolar AS meningkat dari tahun sebelumnya 8 miliar dolar AS.