Site icon

Fallon: Britain is Back!

Tornado Inggris

Eurofighter Typhoon RAF
Eurofighter Typhoon RAF

Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon mengaku 2015 telah menjadi tahun yang sulit bagi mereka. Hal ini dimulai dengan serangan pada Charlie Hebdo dan berakhir dengan serangan di Paris yang menjadi serangan terburuk sejak Perang Dunia II.

Dalam artikelnya di Defense News Senin 14 Desember 2015 Fallon mengatakan selain ISIS, mereka juga melihat kebangkitan Rusia telah melemahkan kedaulatan Ukraina dan migrasi massal tumpah di laut Mediterania. “Keragaman, kompleksitas dari peristiwa ini belum pernah terjadi sebelumnya, menempatkan tekanan pada sistem kami berbasis aturan internasional,” katanya.

Inggris, lanjutnya merespons dengan serius dengan meningkatkan pertahanan.  Pemerintah telah meningkatkan anggaran pertahanan dari tahun ke tahun. Negara ini telah menaikkan belanja peralatan militer dari semula US$ 18 miliar menjadi US$ 268 miliar. Peningatan gila-gilaan dalam sejarah Inggris. “Dan Pertahanan dan Keamanan Strategis baru kami menyediakan cetak biru lebih tegas untuk tindakan di tahun-tahun ke depan.”

Salah satunya adlaah memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi Inggris untuk berurusan dengan peristiwa tak terduga. “Stragetegi baru Angkatan Bersama 2025 tidak hanya berarti pesawat yang lebih banyak, kapal dan pasukan operasi khusus yang lebih baik. Ini memberi kita dua brigade serangan dapat melakukan misi dengan cepat.Selain itu juga upgrade kemampuan cyber dan komunikasi kami untuk melawan ekstrimis dengan lebih cepat,” lanjutnya.

Selain itu, Fallon juga mengatakan mereka akan membangun berbagai inovasi  selama beberapa dekade berikutnya. Inggris akan mengimbangi strategi Amerika yang telah mengembangkan teknologi pesawat generasi kelima, proliferasi senjata dan teknologi lainnya. “Pada bulan Oktober, Menteri Pertahanan AS Ash Carter dan saya menantang otak kita cerdas untuk berbuat lebih banyak untuk mengembangkan teknologi game changer di masa depan.”

Inggris juga menegaskan akan tetap dalam kerangka pertahanan NATO dan berkomitmen untuk memberigkan anggaran 2 persen dari PDB untuk NATO. “Kemitraan bilateral yang penting, dan hubungan khusus kami dengan AS tetap baik. Investasi kami baru-baru ini di F-35, kapal induk, pesawat patroli maritim  dan bidang lain telah mengencangkan ikatan kami. Jadi Inggris tidak melarikan diri, kita memproyeksikan kekuatan kita.”

“Dari semua itu saya akan memastikan kami melakukan segala daya untuk melindungi rakyat dan cara hidup kita. Pesan ini sangat jelas: Inggris telah kembali.

 

Exit mobile version