Menurut Kementerian Dalam Negeri Libya, saat ini sekitar 16.000 orang di negara itu memiliki senjata ilegal dan sejumlah kelompok kriminal. Sumber senjata adalah operasi udara NATO. Pasukan NATO melemparkan senjata-senjata ini untuk apa yang mereka sebut sebagai ‘pejuang revolusioner’ untuk digunakan bertempur melawan pemerintah Gaddafi yang sah pada tahun 2011.
Sejauh ini, pihak berwenang Libya baru belum berhasil melucuti kelompok-kelompok ilegal. Bahkan untuk menyatukan kelompok-kelompok bersenjata di bawah satu banner dan melaksanakan negosiasi dengan pemerintah pun belum bisa.
Anak-anak juga menjadi korban kekacauan ini. Mereka diculik untuk uang tebusan dan sejak pembentukan ISIS sekitar 20.000 anak-anak telah dicuci otak untuk bergabung dengan militan.
Mengenai pembiayaan kelompok ISIS, informasi yang beredar di akun media sosial milik kelompok militan ini menunjukkan bahwa ’emir’ (penguasa) dari ISIS menerima sekitar US$ 6.000. Sementara prajurit terendah menerima sekitar US$ 265, tetapi jumlah ini meningkat dari waktu ke waktu.
Libya, yang merupakan salah satu negara minyak paling kaya di Afrika dan Timur Tengah. Tetapi mereka justru mengalami krisis minyak. Tambang minyak, pipa dan depot telah menjadi alasan bentrokan antara pemberontak di Libya, yang masing-masing berusaha untuk mendapatkan akses ke sumber pendapatan tersebut.
Pada tahun 2010, sesuai dengan National Oil Corporation Libya, produksi minyak rata-rata di Libya sebesar 1.500 000 barrel per hari. Pada 2015 hanya 500 ribu barel per hari atau hanya sepertiga dari jumlah minyak mentah sebelum ‘Arab Spring.’
Sisa minyak yang dihasilkan dari wilayah yang dikendalikan ISIS tidak berproduksi sama sekali karena kegagalan peralatan atau vandalisme.
Menurut Global Petrol Prices harga rata-rata per liter bensin di Libya pada tahun 2015 berkisar US$0,14-0,17. Sebelum peristiwa Arab Spring selama krisis keuangan global 2008-2009, harga minyak US$0,10-0,12 untuk premium. Data sebelum krisis keuangan, harga per liter bensin di Libya pada tahun 2006 adalah 0,8 dolar.