More

    Kebutuhan Mendesak, Turki akan Beli Sistem Pertahanan Udara

    on

    |

    views

    and

    comments

    patriot

    Turki kembali mempertimbangkan untuk membeli sistem pertahanan yang sempat dibatalkan dan memilih jalur untuk membangun sendiri. Tingginya ancaman yang saat ini dihadapi negara tersebut menjadikan dasar bagi Ankara untuk memikirkan ulang rencana lama.

    Para pejabat bagian pengadaan militer Turki megnatakan para petinggi militer menilai harus ada solusi sementara dan cepat untuk memperkuat sistem pertahanan udara.

    Hubungan Turki dengan Rusia berubah suram setelah insiden penembakan Su-34 Rusia oleh F-16 Turki pada 24 November 2015 lalu. “Turki kini menghadapi beberapa ancaman konvensional termasuk dari Rusia dan dari negara-negara tidak bersahabat seperti Iran dan Suriah,” kata salah satu perwira militer senior sebagaimana dikutip Defense News Minggu 13 Desember 2015. “Kami tidak memiliki senjata yang memadahi untuk pertahanan udara yang kuat. Kita tidak bisa selamanya mengandalkan aset NATO dalam dan di luar Turki. ”

    Pada September 2013, Turki telah membangun kesepakatan dengan China Precision Machinery Import Export Corp (CPMIEC) untuk membangun sistem rudal darat ke udara di negara itu. Perusahaan China tersebut menawarkan solusi senilai US$3,4 miliar

    Perusahaan mengalahkan Raytheon AS dan Lockheed Martin yang menawarkan sistem pertahanan udara Patriot serta menyingkirkan Rusia Rosoboronexpor yang menawarkan S-300. Sementara konsorsium Italia-Perancis Eurosam yang mengajukan Aster 30 juga tidak dipilih.

    Tetapi di bawah tekanan kuat NATO, Turki akhirnya membatalkan rencana pembangunan sistem pertahanan udara dengan China. Pakta Pertahanan Atlantik Utara menilai sistem China tidak akan interoperable dengan sistim yang dimiliki NATO. Ankara pada 13 November 2015 lalu membatalkan kompetisi dan mengatakan akan membuat sendiri senjata tersebut.

    Spesialis sistem elektronik militer Turki Aselsan dan pembuat rudal Roketsan, baik yang dikendalikan negara, akan mengembangkan sistem. Tapi ada kekhawatiran pekerjaan mungkin memakan waktu terlalu lama.

    “Kami khawatir karena kebutuhan kita terlalu mendesak untuk menunggu sistem yang dibangun di dalam negeri,” kata seorang pejabat pengadaan akrab dengan program ini. “Kami mungkin harus membeli dua sistem dalam bentuk jadi.” Rencana awal dari program sistem pertahana udara ini Turki akan mengakuisi empat sistem.

    Jadi, kompetisi belum berakhir meskipun mungkin telah menyusut hingga setengahnya.

    “Para pesaing alami dalam kompetisi baru dan mereka dari kelompok AS dan Eropa,” kata salah satu sumber industri. “Jadwal Pengiriman akan sangat penting karena Turki menganggap ini sebagai kebutuhan mendesak.”

    Konsorisum AS berkomitmen memberikan sistem Patriot dalam 40 bulan dan kelompok Eropa berkomitmen untuk memberikan SAMP / T (Aster 30) dalam 18 bulan. “Jadwal pengiriman untuk SAMP / T tidak terlihat realistis,” kata pejabat pengadaan. “Sebuah jadwal yang lebih realistis untuk sistem adalah 30 bulan.”

     

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this