Hulu Ledak

Hulu ledak ranjau darat generasi terbaru ini memiliki elemen dalam bentuk cakram yang ketika meledak akan hancur menjadi serpihan-serpihan yang beterbangan. Dengan demikian, ranjau ini memiliki wilayah cakupan yang besar. Menurut perwakilan dari perusahaan NIII Mikhail Zhukov, perangkata orientasi yang ada di dalam ranjau memungkinkan badan ranjau ketika dipasang bisa diorientasikan di tanah dan menyediakan aliran fragmentasi hanya ke arah dari garis kemungkinan adanya musuh Tidak ada satu pun fragmen yang terbang ke daratan maupun ke atas. Semua hanya terbang secara horizontal.
Ranjau yang memberikan respon langsung terhadap manusia pernah digunakan di Afganistan oleh pasukan Soviet. Pendahulu ranjau “Medalon” adalah sistem “Okhota”. Ranjau ini tidak dapat dijinakkan oleh mujahid-mujahid yang berusaha “menipu” ranjau dengan apa yang mereka lakukan dulu, yaitu memasukkan hewan ternak ke tempat yang diperkirakan terdapat ranjau. Namun, “Okhota” memberikan respons hanya pada langkah manusia. Seperti yang dinyatakan oleh Kepala Departemen NII Andrey Popov, “Medalon” memiliki teknologi yang lebih maju jika dibandingkan dengan perangkat sebelumnya.
Dengan menggunakan teknologi canggih dari “bahan peledak dalam kaleng” — demikian kebanyakan orang menyebutnya — “Medalon” menjadi senjata yang relatif “manusiawi”. Seluruh ranjau Rusia memenuhi persyaratan konvensi tentang larangan ranjau antipersonil. Meski Rusia tidak menandatanganinya, tapi Rusia melakukan hampir semua ketentuan utama dari konvensi tersebut.
Sumber: RBTH