Kekuatan Drone AS akan Meningkat 2 Kali Lipat

Kekuatan Drone AS akan Meningkat 2 Kali Lipat

reaper

Angkatan Udara AS berencana untuk meningkatkan kekuatan drone pembunuh mereka. Langkah ini merupakan bagian dari upaya terbaru dari USAF untuk mengurangi tekanan pada kekuatan drone saat ini, yang telah berada di bawah tekanan keras karena misi tanpa henti selama hampir 20 tahun,

“RPA [Remotely Piloted Aircraft] kita lahir dalam pertempuran dan baru-baru ini telah melampaui 20 tahun pelayanan,” kata  Komandan Air Combat Command (ACC) Jenderal Hawk Carlisle sebagaimana dikutip National Interest Sabtu 12 Desember 2015.

Berdasarkan rencana baru, Angkatan Udara akan menggandakan jumlah skuadron drone jarak dan menambahkan sebanyak 3.000 lebih orang untuk masuk dalam unit drone. Tapi Angkatan Udara membutuhkan lebih banyak uang dan sumber daya untuk mengimbangi permintaan serangan drone. “Sumber perubahan ini tidak berada dalam kontrol langsung ACC,” kata Carlisle. “Jadi kita harus bekerja dengan Departemen Pertahanan, Gedung Putih dan Kongres terkait sumber daya untuk dapat melakukan semua ini.”

Carlisle mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari strategi keseluruhan untuk mengurangi tekanan pada kekuatan drone. “Kami berutang kepada Airmen kami untuk menghilangkan tekanan karena lingkungan operasi yang menantang,” kata dia.

Armada drone Angkatan Udara telah didorong ke titik luar batas selama bertahun-tahun. Bahkan, layanan terpaksa menggunakan kontraktor untuk menerbangkan beberapa misi. Legalitas adalah masalah yang terus diperdebatkan, namun para pejabat Angkatan Udara memberi jaminan kepada anggota Kongres bahwa kontraktor tidak menerbangkan drone serang.

Beberapa langkah yang akan diambil Angkatan Udara adalah meningatkatkan sekitar dua kali lipat jumlah skuadron RPA. Selain itu akan membuat wing baru untuk menormalkan struktur organisasi dan komando dan kontrol terhadap sistem senjata lainnya. Angkatan Udara AS juga akan menetapkan lokasi baru unit RPA termasuk di luar negeri serta menambah personel antara 2.500-3.000 airmen.

Tujuan akhir yang ingin dicapai Angkatan Udara adalah untuk menciptakan sebuah kekuatan drone yang beroperasi berkelanjutan seperti sistem senjata normal. Model saat setup sebagai struktur ad hoc karena tuntutan perang.