Jerman akan mengerahkan dua jet pengintai Tornado dan 40 personel ke Turki pada hari Kamis 10 Desember 2015 untuk mendukung perang melawan ISIS di Suriah.
Personel dari skuadron 51 Immelmann akan meninggalkan Pangkalan Jagel di Jerman utara. Pesawat A400M akan terbang bersama dua dari enam Tornado yang telah dijanjikan Jerman untuk dikirim.
Dalam pernyataan militer Jerman yang dikutip Kantor Berita Rusia TASS, Rabu 9 Desember 2015, selain itu pesawat pengisian bahan bakar di udara MRT A310 juga akan dikerahkan pada hari yang sama dari Pangkalan Cologne-Wahn menuju pangkalan udara Incirlik Turki.
Parlemen Jerman pada Jumat lalu telah menyetujui penyebaran hingga 1.200 personel dan pesawat untuk bergabung dengan operasi militer internasional terhadap ISIS.
Keenam Tornado yang akan dikirim dilengkapi dengan teknologi pengawasan yang dapat mengambil foto dan gambar bahkan di malam hari dan dalam cuaca buruk, dan mengirimkan mereka secara real time untuk stasiun darat.
Berlin juga mengatakan akan mengirim kapal untuk membantu melindungi kapal induk Prancis Charles de Gaulle di Mediterania timur.
Jerman sejauh ini tidak berencana melakukan pemboman seperti halnya Prancis, Amerika Serikat dan Inggris. Mereka hanya akan melakukan misi pengawasan dan pencarian target untuk membantu koalisi dalam menentukan sasaran serang.
Pasca Perang Dunia II Jerman memang enggan mengirim pasukan ke pertempuran aktif di luar negeri, meskipun telah bergabung misi internasional di Balkan dan di tempat lain, dan koalisi NATO di Afghanistan.
