Rencana bersama Ceko-Slovakia untuk membangun skuadron supersonik gagal setelah Slovakia tidak memiliki uang untuk mempertahankan sewa jet tempur Gripen yang mereka gunakan.
Surat kabar Lidové noviny (LN) menulis Ceko-Slovakia berencana membangun skuadron dengan 22 Jas-39 Gripen buatan Swedia, 14 merupakan pesawat yang disewa Ceko dan delapan akan disewa oleh Slovakia. Pesawat tersebut akan ditempatkan di pangkalan utama di Caslav, pusat Bohemia, dan bandara tambahan di Sliac, Slovakia pusat.
Platform bersama dipilih untuk mempermudah dalam pelatihan pilot serta layanan dan pembelian suku cadang serta menekan biaya operasional. Selain itu, sepasang Gripen akan secara permanen dialokasikan untuk operasi NATO di mana pilot Ceko dan Slovakia bisa berpartisipasi bersama-sama.
Namun, Bratislava mengaku tidak memiliki dana tersisa untuk menyewa Gripen setelah melakukan investasi besar dalam peningkatan kekuatan udara mereka. Negara ini baru saja membeli sembilan helikopter Black Hawk, dua pesawat transpor C-27J Spartan dan sepasang pesawat L-410.
Karena tidak punya anggaran maka negara terebut kemungkinan akan kembali ke MiG-29 mereka. Pesawat yang ada akan dipertahankan dengan perawatan dan perbaikan serta upgrade.
Slovakia mengaku masih melakukan negosiasi dengan produsen Gripen namun juga telah menyiapkan alternatfi lain.
“Pembicaraan dengan Swedia terus. Kami telah menyiapkan tiga alternatif yakni sewa yang dihitung per jam terbang, perpanjangan operasi MiG-29 dan perlindungan sementara wilayah udara kami bekerja sama dengan mitra kami di NATO, “kata juru bicara Kementerian Pertahanan Slovakia Martina Balleková.
Selain itu, sejak Oktober, Bratislava telah melakukan kontak dengan perusahaan RSK “MiG Rusia untuk menyediakan operasi dan layanan dari MiG Slovakia, kontrak yang berakhir tahun depan ini juga menunjukkan bahwa pembicaraan dengan Swedia telah gagal, ” tulis LN Selasa 8 Desember 2015.
Menurut para ahli, Bratislava (ibukota Slovekia) sedang mempersiapkan jalan keluar dan akan diputuskan setelah Natal.
LN menulis bahwa Ceko dapat membantu Slowakia. Pada 2013, Kepala Staf Umum Ceko Petr Pavel, mengatakan pilot Ceko dengan empat Gripen akan mampu melindungi wilayah udara Slowakia tanpa bantuan NATO selama tiga bulan.