Dengan kemampuan serangan 3.000-4.000 kilometer, rudal balistik jarak menengah China DF-26 yang ditampilkan ke publik di parade militer Beijing pada 3 September untuk memperingati ulang tahun ke-70 Perang Dunia II, dapat menekan pangkalan militer AS di Guam dan juga kapal perang Amerika.
Dikembangkan oleh China Aerospace Science and Technology Corporation, DF-26 dianggap generasi kedua rudal balistik anti-kapal China setelah DF-21D. Richard Fisher, seorang ahli Amerika yang memantau perkembangan militer China seperti dikutip IHS Jane mengatakan bahwa DF-26 memiliki kemampuan anti-kapal.
Sejumlah media menyebutkan DF-26 dikembangkan terutama untuk menargetkan kapal perang berukuran sedang, seperti kapal perusak. Sedangkan DF-21D disebut dirancang dan dikembangkan untuk menenggelamkan kapal yang lebih ebsar seperti kapal induk.
Meskipun kemampuan Tentara Pembebasan Rakyat untuk melaksanakan pengintaian dan pengawasan yang efektif untuk meningkatkan akurasi dari DF-26 dipertanyakan, rudal mungkin masih menjadi ancaman bagi AS dalam mempertahankan jaminan keamanan untuk sekutunya di Asia Pasifik. Sekarang akan menjadi lebih sulit bagi AS untuk melawan China di Pasifik Barat. Guam, pangkalan Amerika terbesar di kawasan ini, berada dalam jangkauan rudal juga
