Jet tempur tidak bisa bermanuver, kata para kritikus. Pesawat ini didasarkan pada konsep salah arah, mahal dan sejumlah kritik lain terus menghantam program senjata paling mahal dalam sejarah Pentagon yang melahirkan F-35.
Apakah ini Lockheed Martin F-35 Joint Strike Fighter memang sebuah proyek gagal? Tentu akan kembali mengundang perdebatan jika pertanyaan itu muncul. Tetapi jika mau jujur pesawat ini memang mengambil konsep McDonnell Douglas F-4 Phantom II. Sebuah pesawat tempur-pembom, pengintai dan pesawat radar, pemburu yang membentuk tulang punggung AS, NATO dan kekuatan udara Israel di tahun 1960-an dan 1970-an. Lebih dari 50 tahun kemudian, Phantom masih terbang, seperti terlihat ketika Suriah menembak jatuh RF-4 Turki tahun lalu.
Meski Phantom memiliki banyak penggemar, dia juga memiliki beberapa pencela. Dan banyak dari mereka memberikan kritik tajam seperti sekarang ditujukan pada Joint Strike Fighter.

Bayang-Bayang F-111
Membandingkan F-35 untuk proyek pesawat bermasalah lainnya telah menjadi hobi favorit wartawan, analis dan ahli lainnya. Paling menonjol adalah pada 2009 di mana desainer pesawat terkenal Pierre Sprey dan pengawas pertahanan Winslow Wheeler membuat kasus yang menarik bahwa F-35 adalah reinkarnasi dari F-111.
Pesawat sayap ayun F-111 awalnya dibangun pada tahun 1960 sebagai pesawat tempur jarak jauh Angkatan Udara. Kemduian Menteri Pertahanan Robert McNamara dan memutuskan bahwa pesawat ini juga harus menjadi pesawat pencegat berbasis kapal induk untuk Angkatan Laut.
Tapi Angkatan Udara dan Angkatan Laut memiliki persyaratan yang berbeda secara radikal. Angkatan Laut akhirnya memilih mundur dari program tersebut hingga hanya 563 F-111 dibangun untuk Angkatan Udara dan Australia. F-111 muncul dengan biaya yang jauh lebih mahal dari rencana semula, menderita cacat desain yang melumpuhkan dan tidak efektif dalam pertempuran
“Sekarang yang terjadi adalah mengubah ‘F-111’ untuk ‘F-35,'” kata Sprey sebagaimana dikutip War is Boring. “Konsekuensi yang sama, yakni hasil program yang kemungkinan sama.”
Tetapi ada yang kurang dari analisa itu. Bahwa jika anggaran untuk F-35 disayat atau dipangkas karena anggaran pertahanan yang ketat atau kegagalan untuk memenuhi tujuan kinerja, maka mungkin menjadi kegagalan mahal seperti F-111.
Namun faktanya anggaplah bahwa semua atau sebagian besar dari 2.443 F-35 untuk Amerika ditambah lagi 700 atau lebih pesanan asing, benar-benar dibangun dan disebarkan jelas akan menjadi sangat beda dengan F-111. Pesawat ini sepertinya akan menempuh jalur yang digunakan F-4. (Bersambung)