NATO memastikan Ankara telah menderita lebih dari anggota NATO lainnya dari krisis di Timur Tengah. Untuk itu aliansi akan bekerja dengan paket dan l angkah-langkah baru untuk memperkuat kapasitas militer Turki.
Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan NATO akan membantu sekutunya, Turki, untuk membangun kemampuan pertahanan udara mereka. Sebagaimana dikutip surat kabar Jerman Die Welt Senin 7 Desember 2015, Stoltenberg mengatakan Turki berada dalam situasi yang lebih sulit daripada anggota aliansi yang lain karena fakta bahwa negara ini memiliki perbatasan dengan Irak dan Suriah.
“NATO akan membantu Turki untuk meningkatkan pertahanan udaranya. Kami sudah memiliki kehadiran militer di Turki dan di sepanjang perbatasan dengan Suriah sebelum jet Rusia ditembak jatuh. Dan kami akan mengadopsi paket tindakan untuk Turki sebelum Natal, “kata Stoltenberg.
Pada tanggal 24 November, Su-24 Rusia ditembak jatuh oleh F-16 Turki yang mengobarkan ketegangan antara Moskow dan Ankara. Rusia langsung memboyong sistem pertahanan udara paling canggihnya, S-400 ke Suriah.