More

    AS Stop Rencana Peluncuran Satelit dengan F-15

    on

    |

    views

    and

    comments

    F-15 22

    Defense Advanced Research Projects Agency tengah mengembangkan cara radikal untuk meluncurkan satelit ke luar angkasa dengan menggunakan jet tempur. Pengujian sudah dilakukan setidaknya satu tahun terakhir. Tetapi lembaga penelitian di bawah Kementerian Pertahanan AS itu memutuskan untuk menghentikan rencana tersebut karena beberapa hal yang tidak sesuai dengan perkiraan.

    “Ini tidak berjalan seperti yang diperkirakan,” kata Brad Tousley, Direktur Kantor Teknologi Taktis DARPA kepada Space News, Rabu 2 Desember 2015.

    Program yang dikenal dengan Airborne Launch Assist Space Access (Alasa) dimaksudkan untuk mengembangkan metode peluncuran satelit yang lebih murah dibandingkan dengan cara saat ini. Perkiraan biaya jika menggunakan Alasa akan menghemat biaya lebih dari US$30.000 per pon yang dikirim ke ruang angkasa. DARPA berusaha untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat meluncurkan satelit dengan berat lebih dari 100 pon hanya dengan biaya kurang dari $ 1 juta.

    Pada tahun 2014, lembaga riset mendapat kontrak senilai US$30,6 juta kepada Boeing Defense and Space untuk membangun sebuah kendaraan 24 kaki yang akan dibawa pesawat F-15E. Sistem ini akan dirilis oleh pesawat di ketinggian 40.000 kaki, di mana di titik itu alat akan menggunakan mesin sendiri untuk masuk orbit rendah Bumi.

    Pengujian dimulai pada awal 2015 tetapi berjalan kacau dengan propelan yang akan memecat mesin dan membawa kapal satelit ke ruang angkasa.

    “Keajaiban” dalam desain Boeing,  yang digambarkan pejabat DARPA adalah nitrous oxide-acetylene propelan kuat yang juga dikenal sebagai NA-7. Propelan akan di pre-mixed” untuk mengurangi pipa yang diperlukan pada roket, memungkinkan untuk membawa lebih payload,” tulis Space News.

    Boeing memimpin dua tes subsistem di Promontory, Utah. Satu pada bulan Agustus dan satu di bulan April dengan tujuan untuk belajar bagaimana propelan pre-mixed bereaksi terhadap temperatur, tekanan dan kondisi atmosfer yang berbeda. Dalam dua tes, propelan meledak.

    “Dari sudut pandang kinerja masih besar, tetapi dari sudut pandang keamanan Anda harus keluar dari proram ini,” kata Tousley. “Sampai saat ini, kami sudah menghentikan rencana peluncuran ini.”

    Video ini  menggambarkan bagaimana peluncuran satelit menggunakan pesawat:

    [youtube id=”BOaJWoVLhAc” width=”600″ height=”340″ position=”left”]

     

     

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this