China dan Rusia sudah mencapai kesepakatan untuk pembelian 24 jet tempur Sukhoi Su-35. Sementara Indonesia juga dalam jalur untuk pembelian separuh dari jumlah yang akan dibawa pulang Beijing. Kehadiran jet tempur generasi 4++ ini disebut-sebut akan mengubah peta kekuatan di langit Asia
“Keseimbangan militer di Asia akan segera berubah dengan Rusia setuju untuk menjual Su-35 ke China dan Indonesia,” demikian tulis media Australia News.com.au Senin 30 November 2015.
Indonesia sebagai salah satu kekuatan besar regional, telah mencari pengganti F-5 Tiger II. Kepala Staf TNI Angkatan Udara Agus Supriatnahas mengatakan kepada media Indonesia bahwa Menhankam ia telah menandatangani kesepakatan untuk membeli 12 jet tempur superioritas udara Rusia itu dan menyingkirkan F-16 Viper yang merupakan varian paling baru dari Fighting Falcon.
Rusia United Aircraft Corp juga telah mengumumkan kesepakatan senilai $US2 miliar untuk menyerahkan 24 dari pesawat super manuver itu ke China setelah bertahun-tahun pembicaraan menemukan berbagai persoalan karena Rusia sangat berhati-hati menjual pesawat ini karena pengalaman buruk Su-27 mereka ditiru habis-habisan oleh Beijing yang kemudian melahirkan J-11D.
Tetapi semakin terisolasi Rusia akibat konflik di Ukraina, Krimea dan Suriah, Rusia butuh teman. Dan tentu saja uang tunai. Jadi tampaknya mereka akhirnya bersedia menjual pesawat ke China dengan jumlah 24 unit. Padahal semula Rusia ngotot China harus membeli minimal 48 pesawat.