
Pesawat Rusia ternyata juga beberapa kali menerobos ruang udara Israel saat melakukan misi serangan ke sejumlah target di Suriah. Sesuai protokol keamanan Moskow-Yerusalem pelanggaran tidak menyebabkan insiden penembakan seperti yang dilakukan oleh pesawat Turki.
Rusia tercatat lebih dari satu kali masuk ke ruang udara Israel sejak memulai kampanye udara di Suriah
Kepala Divisi Politik-Keamanan Departemen Pertahanan Amos Gilad mengatakan pelanggaran ini tidak menyebabkan krisis seperti yang sekarang melebar antara Moskow dan Ankara setelah Turki menembak jatuh sebuah jet tempur Rusia yang masuk ruang udara pekan lalu.
“Pilot angkatan udara Rusia beberapa kali menyeberang ke wilayah udara Israel. [Tapi] berkat koordinasi keamanan yang sangat baik [antara Israel dan Rusia], yang dimulai setelah pertemuan antara [Perdana Menteri Benjamin] Netanyahu dan [Presiden Rusia Vladimir] Putin [dua bulan lalu],” kata Amos Gilad sebagaimana dilansir Israel Time Sabtu 28 November 2015.
“Jika ada pelanggaran [di wilayah udara Israel], kita tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana mencegah eskalasi,” kata Gilad.
Netanyahu berkunjung ke Moskow pada September untuk melakukan pembicaraan dengan Putin terkait koordinasi operasi Israel dan Rusia di wilayah udara Suriah, pertemuan yang menyebabkan pembentukan hotline Rusia-Israel untuk mencegah bentrokan udara.
Namun Israel menegaskan akan bertindak tegas terhadap Iran jika melakukan pelanggaran. Israel juga telah bersumpah untuk mencegah transfer senjata canggih dari Iran melalui Suriah ke kelompok Hizbullah Lebanon.