Jalur Terjal Mig-29 Fulcrum (III): Terus Berevolusi

Jalur Terjal Mig-29 Fulcrum (III): Terus Berevolusi

mig-29_title

MiG – 29 sebagian besar dibangun dari aluminium, dengan beberapa penggunaan bahan komposit . Memiliki sayap tinggi, tailplanes , dan tailfins kembar semua bergerak dengan sedikit tidak bisa . Kontrol penerbangan hidrolik . Sayap menyatu ke badan pesawat Di bagian depan sayap terdapat flaps yang berfungsi untuk bermanuver. Sedang sebuah rem menyelam dipasang ke bagian belakang pesawat ditambah dengan parasut. Selanjutnya Fulcrum melakukan sejumlah evolusi.

Produksi awal 9-12 MiG – 29 memiliki sirip ventral kecil di bagian bawah sayap , langsung di bawah tailplanes vertikal . Sirip ventral telah diperkenalkan selama uji terbang prototipe , namun kemudian dinilai tidak perlu dan akhirnya dihilangkang.

Pada waktu hampir bersamaan dengan penghapusan sirip ventral itu dipasang pelontar flare dalam bentuk yang unik di atas sayap sebagai ekstensi maju dari tailfins . Setiap tabung bisa menampung 30 flare , dengan total 60 . Penambahan ini merupakan konsekuensi langsung dari pengalaman tempur Soviet di Afghanistan , di mana Amerika memberi man portabel permukaan-ke – udara rudal ( SAM ) pencari panas kepada prajurit mujahadin dan terbukti menjadi ancaman berbahaya bagi pesawat Soviet .
Pada akhir 1980-an , perubahan produksi dibuat dengan 9-12 MiG – 29 untuk memberikan beberapa perubahan seperti perpanjangan kemudi dan generator sayap vortex . Peningkatan tersebut dipasang ke pesawat sebelumnya , termasuk beberapa pesawat produksi awal dengan sirip ventral .

9-12 MiG – 29 ini didukung oleh dua Klimov RD – 33 turbofan afterburning , dengan 49,4 kN ( 5.040 KGP / 11.100 lbf ) dorong kering dan 81,4 kN ( 8.300 KGP / 18.300 lbf ) dorongan afterburning . Dua mesin yang dipilih untuk meningkatkan survivability pesawat . Mesin berada terpisah di bawah badan pesawat.

 

 

MiG – 29 memiliki built -in tunggal laras GSH- 301 30 milimeter meriam dengan 149 putaran menembak keluar meninggalkan LERX , untuk close -in dogfighting dan serangan darat. Prototipe awal telah menampilkan dua laras GSH -23- 2 23 milimeter meriam tapi senjata berat diadopsi untuk MiG – 29 seri berikutnya.
Pesawat ini memiliki tiga cantelan senjata di bawah sayap masing-masing. Dalam peran superioritas udara , ia membawa campuran dari dua rudal yang mampu membidik target di luar jangkauan visual yakni ” R – 27R / AKU – 470 dan Rudal udara-ke – udara rudal ( AAMs ). Selain itu juga mengusung dan empat R – 60, AAM atau ” R – 73 yang merupakan rudal jarak pendek pencari panas. Selain itu juga membawa rudal AA – 11 yang saat melesatkan tidak perlu menghadap target. Dalam teknologi ini Soviet memang jauh lebih dulu dibanding Barat. AA – 11 adalah senjata yang sangat lincah dan pencari yang memiliki bidang pandang lebar , dengan kemampuan mengabaikan penggganggu panas atau flare. AA – 11 jauh lebih unggul AA – 8 dan menggantinya dalam pelayanan Soviet – Rusia. Tetapi AA – 11 hanya diekspor dalam jumlah yang relatif terbatas , dan penggunanya pun hanya pada MiG – 29.

MiG – 29 kadang-kadang juga membawa rudal jarak jauh R – 27B yang juga merupakan rudal pencari panas. Dengan senjata-senjata canggih ini kekuatan MiG-29 benar-benar menjadi mengerikan.

MiG – 29 dilengkapi dengan dua sensor , termasuk Phazotron ” N – 019 ( NATO Slot Kembali ) ” pulsa – Doppler radar multimode , dan radar dengan infra red ( IRST ). Dalam sistem radar MiG harus mengakui berada di belakang barat. Rusia dianggap kurang software canggih untuk memberikan fleksibilitas operasional dan kemudahan penggunaan sehingga meningkatkan beban kerja pilot. Mereka juga kurang dapat diandalkan.
Bagi pilot Barat memang mungkin melelahkan terbang MiG – 29 dan mampu mengunci target.Tetapi bagi pilot sovyet belum tentu. Dalam praktiknya pilot Soviet tidak akan bergantung pada sensor pesawat sendiri untuk melakukan intercept . MiG – 29 memiliki datalink untuk memungkinkan menerima masukan dari ground control ( GCI ) yang berada di tanah dan sistem kontrol ( AWACS ) pesawat . Hal ini sesuai dengan Soviet doktrin pertahanan udara , yang sangat menekankan kontrol terpusat.
Sedangkan untuk kokpit, MiG – 29 umumnya cukup miskin dibandingkan stnadar era itu. Tata kopkit MiG – 29 memang memiliki hubungan evolusi yang jelas dengan MiG – 21 dan MiG – 23. Namun dalam soal kursi pilot, pesawat ini memiliki kursi injeksi terbaik di dunia. Zvezda ” K – 36D “, adalah kursi enjeksi bertenaga roket dengan menggunakan twin pop -out booming untuk menstabilkan pesawat kursi itu. Barat sempat terkagum-kagum ketika melihat demonstrasi mengesankan dari K – 36D di Paris Air Show pada tahun 1989. Ketika Anatoly Kvotchur melakukan simulasi harus keluar dari MiG – 29 karena persoalan mesin kursi melesat cepat dan terarah.

SPESIFIKASI MIG – 29 ( FULCRUM – A ) :
lebar sayap                   11,36 meter
Rentang sayap 38,0 meters

panjang                        17.32 meter
Tinggi                           4.73 meter

Berat kosong                10.900 kilogram

Berat mutan                  18.500 kilogram

Kecepatan maks di ketinggian 2.450 Mdpl 1.520 MPH / 1.320 knot

Ketinggian maksimal     17.000 meter 55.775 kaki
Daya jalajah ( bahan bakar internal ) 1.500 kilometer 930 MI / 810 NMI

 

 

6 Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Comments are closed