Amerika Serikat adalah negara yang mampu membangun kapal selam paling mampu di dunia. Tetapi dengan harga per kapal yang mencapai US2 miliar per unit, maka tidak akan banyak kapal selam yang bisa mereka terima.
Sementara di berbagai negara, terutama China dan Rusia, membangun dan mengakuisi kapal selam terus tumbuh. Rusia, China dan bahkan India merancang dan membangun beberapa kelas baru kapal selam yang dilengkapi dengan teknologi sensor dan senjata yang sangat berbahaya. Sementara sejumlah negara laian juga sedang membangun atau membeli kapal selam dari negara lain.
Pensiunan Angkatan Laut Amerika Vice Adm.Michael Connor, yang juga mantan komandan pasukan kapal selam US Navy di sidang terakhir di Capitol Hill pada 27 Oktober 2015 lalu mengatakan.
“Arena bawah air adalah yang paling buram dari semua domain warfighting.” kata Connor. “Harus diketahui lebih mudah untuk melacak benda kecil di ruang angkasa daripada melacak kapal selam besar, dengan kekuatan senjata yang luar biasa di bawah air. Itulah mengapa banyak negara mengejar kemampuan canggih. Kedua negara yang menyajikan tantangan terbesar di bawah adalah Rusia dan China, dengan Rusia lebih unggul. ”
Bukan hanya membangun kapal selam lebih, Connor dan juga sejumlah pihak lain mendesak pembangunan yang lebih berkelanjutan dari senjata dan sensor guna meningkatkan kekuatan pasukan bawah Amerika. Di antara rekomendasi Connor adalah keinginan untuk memperluas jangkauan serang senjata kapal selam.
“Yang diperlukan adalah menggandakan kemampuan serang kapal dan juga meningkatkan kemampuan pencarian kapal selam musuh,” katanya.
Connor secara khusus menginginkan Amerika bisa memiliki torpedo yang mampu melesat dengan dengan rentang lebih dari 100 mil.
“Ini pasti bisa dilakukan dengan sistem propulsi berbasis kimia dan kemungkinan akan segera dicapai dengan sistem baterai,” katanya. Kisaran tersebut juga akan membutuhkan sistem perintah dan kontrol yang lebih baik, termasuk kemampuan untuk berkomunikasi dengan torpedo, mungkin melalui pesawat berawak atau tanpa awak atau satelit.
“Dengan kelebihan yang lebih sulit untuk mendeteksi, membawa bahan peledak yang jauh lebih besar dan menyerang musuh di bawah permukaan air, torpedo ini akan memiliki dampak yang lebih parah.”
Connor juga ingin Amerika untuk kembali membangun rudal anti-kapal yang dibawa kapal selam. Rudal ini harus bisa mencapai target di laut pada jarak sekitar 1.000 mil. Kami harus mengejar ini lebih agresif daripada sekarang. ”
Selain itu Connor juga ingin kendaraan bawah laut lebih baik dan lebih mampu. “Kita perlu meningkatkan daya tahan kendaraan, memperluas set, dan sampai ke titik di mana kapal selam dapat memulihkan data misi, jika tidak kendaraan. Kita perlu melakukan hal ini sambil tetap menjaga biaya,” katanya sebagaimana dikutip Defense News, Sabtu 28 November 2015.