Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna angkat bicara soal polemik pembelian helikopter baru Agusta Westland AW-101 untuk kendaraan Presiden Joko Widodo.
KSAU menjelaskan Presiden tidak meminta pembelian helikopter untuk agenda Kepresidenan. Pembelian heli AW-101 merupakan tanggung jawab TNI AU untuk pengamanan presiden dan tamu negara.
Makanya, pembelian helikopter VVIP tersebut merupakan bagian dari rencana strategis TNI Angkatan Udara.
“Jadi Bapak Presiden tidak minta beli heli AW-101. Kita TNI AU punya tugas dan tanggungjawab operasi militer selain perang, yakni mengamankan presiden dan tamu negara. Bukan sama sekali anggaran Sekneg, ini renstra saya, sekali lagi ini bukan permintaan Presiden,” Marsekal tegas Agus saat ditemui di Lanud Halim PerdanaKusuma, Jakarta Timur, Kamis 26 November 2015.
Agenda renstra ini memang tidak dipublikasikan, Makanya dia mengakui hal itu yang membuat kisruh pembelian heli kepresidenan. Meski demikian, KSAU menilai pembelian heli ini sengaja digosok pihak tertentu yang memiliki kepentingan agar membuat kisruh.
“Ini orang-orang ingin membuat kisruh pasti punya kepentingan. Kita sudah mengkaji pembelian heli ini,” tegasnya sebagaimana dikutip RMOL.
Sebelumnya, anggota Komisi I dari PDIP Tubagus Hasanuddin mengatakan harga helikopter VVIP Agusta Westland AW101 yang dipilih TNI terlalu mahal, yakni US$55 juta atau setara dengan Rp752 miliar lebih.

Posted inMILITARY