India dan Prancis akan menandatangani kesepakatan untuk pembelian 36 pesawat tempur Rafale pada saat kunjungan Presiden Prancis François Hollande ke India guna perayaan Hari Republik. Dalam draft kontrak sebanyak 36 pesawat ini akan dikirimkan dalam waktu tujuh tahun.
Induksi dari 36 pejuang akan menambah kekuatan skuadron IAF yang sekarang turun tinggal menjadi 34 skuadron. Setidaknya 44 skuadron tempur dibutuhkan untuk menjaga kekuatan mereka seimbang dengan China dan pakistan.
Rencana pembelian jet tempur Rafale oleh India telah melewati jalur panjang dan berliku. India akhirnya hanya memutuskan membeli 36 pesawat dari rencana semula untuk mengakuisi 126 jet tempur buatan Dassault tersebut. Pembatalan dilakukan setelah tidak ada titik temu soal tranfer teknologi di mana Dassault menolak untuk memproduksi pesawat di India.
Sumber Kementerian Pertahanan mengatakan kepada The Indian Express Kamis 26 November 2015 mengatakan harga jet tempur Rafale dalam kesepakatan saat ini tetap menggunakan kesepakatan 2007 ditambah formula eskalasi disepakati oleh kedua belah pihak.
