Su-24 Ditembak: Erdogan Berharap Tidak Ada Ekskalasi

Su-24 Ditembak: Erdogan Berharap Tidak Ada Ekskalasi

erdogan putin

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan Turki berharap tidak ada ekskalasi dari penembakan pesawat Rusia yang dilakukan oleh F-16 negara tersebut. Erdogan mengatakan apa  yang mereka lakukan hanyalah upaya untuk mempertahankan keamanan sendiri.

Berbicara di sebuah acara bisnis di Istanbul, Erdogan mengatakan jet Rusia telah ditembak selama berada di wilayah udara Turki tetapi telah jatuh di dalam wilayah Suriah.

“Kami tidak punya niat untuk meningkat insiden ini. Kami hanya membela keamanan kita sendiri dan hak-hak saudara-saudara kita,” kata Erdogan, menambahkan kebijakan Turki di Suriah tidak akan berubah.

“Kami akan melanjutkan upaya kemanusiaan kami pada kedua sisi perbatasan (Suriah). Kami bertekad untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah gelombang baru imigrasi.”

Turki telah marah dengan serangan udara Rusia di Suriah karena menargetkan Turkmens dekat perbatasan, yang merupakan warga Suriah keturunan Turki. Dia telah berulang kali memperingatkan Rusia atas pelanggaran wilayah udara sejak sejak Rusia memulai kampanye udara Oktober lalu.

Erdogan juga membantah pernyataan Putin yang menyebut pesawat Rusia terbang untuk memerangi ISIS.”Pertama-tama, organisasi teroris Daesh [sebutan untuk ISIS] tidak memiliki kehadiran di daerah ini di mana Turkmens tinggal. Jangan membodohi diri sendiri,” tegasnya sebagaimana dikutip Reuters Rabu.

Dia mengatakan Turki telah membuat upaya besar untuk mencegah insiden jatuhnya pesawat Rusia, tetapi kesabaran juga ada batasnya.

Tapi meski Turki berharap tidak ada ekskalasi, Rusia sepertinya akan membalas dendam secara ekonomi melalui perdagangan dan pariwisata. Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengatakan pada hari Rabu bahwa proyek-proyek bersama dan perusahaan Turki yang penting bisa dibatalkan dan Turki bisa kehilangan pangsa pasar Rusia.

Jatuhnya jet Rusia pada Selasa adalah salah satu bentrokan terbuka paling serius antara anggota NATO dan Rusia selama setengah abad terakhir.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, pesawat itu diserang ketika berada 1 km (0,62 mil) di dalam wilayah Suriah. Putin juga dan memperingatkan akan ada konsekuensi serius dari inisden yang dia sebut sebagai tusukan dari belakang oleh kaki tangan teroris.