
ISIS saat ini sedang mencari teknisi yang bisa memperbaiki pesawat tempur yang mereka rampas dari Irak. Pesawat ini rencananya akan digunakan untuk serangan bunuh diri terhadap pasukan Amerika dan sekutunya.
ISIS yang menguasai sejumlah daerah di Irak dan Suriah saat ini memiliki dua pesawat Sukhoi Su-22 dan tiga helikopter Rusia. Menurut sebuah laporan terbaru di outlet berita berbahasa Arab Al Arabi Al Jadid mengutip perwira tinggi di Baghdad yang ditugaskan untuk komando koalisi militer internasional di Irak mengatakan pesawat itu diperoleh selama operasi militer ISIS di Suriah dan Irak.
“Pasukan koalisi internasional berusaha untuk mencari keberadaan dua pesawat Sukhoi dan tiga helikopter buatan Rusia buatan tahun 1980-an yang telah direbut ISIS untuk dihancurkan sebelum mereka dapat menggunakannya untuk menjalankan rencana, “kata petugas tersebut.
Pesawat tersebut saat ini tidak mampu terbang, hingga mendorong ISIS memasang iklan untuk mencari teknisi yang bisa memperbaiki pesawat.
Beberapa petugas penerbangan ahli yang ditangkap dan telah dieksekusi karena menolak untuk membantu ISIS memperbaiki pesawat. “Pesawat-pesawat yang dimiliki ISIS tidak siap untuk terbang karena rusak dan memerlukan ahli khusus untuk memperbaiki mereka,” kata petugas itu 20 Oktober 2015 lalu.
Di media sosial, ISIS baru-baru ini menerbitkan sebuah iklan dengan menyebut pengembangan industri militer yang berusaha untuk merekrut pakar penerbangan yang dapat memperbaiki dan menerbangkan pesawat.
Iklan itu menyatakan “Negara Islam membutuhkan spesialis di aeronautika rekayasa, mekanika, fisika, kimia, dan metalurgi.”
Spesialis dalam alat mesin juga sedang dicari, dengan menyediakan nomor telepon di Suriah.
Perwira militer meragukan ISIS akan mampu memperbaiki pesawat dan menggunakannya untuk serangan mengingat bahwa pasukan koalisi militer akan mudah memantau pesawat setiap ada tanda-tanda pergerakan.